Kamis, 27 Agustus 2009

penyakit eksim - CARA GAMPANG MERAWAT KULIT BAYI

penyakit eksim - CARA GAMPANG MERAWAT KULIT BAYI DAN BALITA

Berbagai gangguan kulit pada bayi dan balita seperti biang keringat, eksim popok, dan eksim susu sebenarnya bisa diatasi bila orang tua rajin menjaga kesehatan kulit. Caranya dengan rajin mengganti popok, memilih bahan pakaian yang lembut, serta menjaga udara kamar agar tetap sejuk dan nyaman.

Berbeda dengan kulit dewasa yang tebal dan mantap, kulit bayi dan balita relatif tipis dengan ikatan antarsel yang longgar. Karena itu kulit anak lebih rentan terhadap infeksi, iritasi, dan alergi. Secara struktural kulit bayi dan balita belum berkembang dan berfungsi optimal sehingga diperlukan perawatan khusus.

Perawatan yang lebih menekankan pada pemeliharaan kulit ketimbang dekorasi ini diharapkan bisa meningkatkan fungsi utama kulit sebagai pelindung dari pengaruh luar tubuh.

Perawatan kulit bayi dan balita bisa dimulai dari kegiatan sehari-hari. Misalnya dengan memandikan secara teratur, membersihkan rambut, dan mengganti popok atau baju pada saat tepat. Mandi misalnya, diwajibkan dua kali sehari, pagi dan sore. Dalam memandikan, perhatikan hal-hal berikut: suhu air disesuaikan dengan umur anak, gunakan sabun bayi yang lunak, gunakan sampo bayi untuk membersihkan rambut, keringkan badan dengan handuk sendiri sampai lipatan kulit, dan berikan bedak dengan sapuan tipis.

Soal pakaian bayi sebaiknya dari bahan lembut dan selalu bersih. Dengan memperhatikan pakaian yang digunakan berarti kita telah berupaya menghindari timbulnya gangguan. Pada sebagian anak penggunaan pakaian berbahan nilon atau wol bisa menimbulkan gatal-gatal di seluruh tubuh. Bahan katun yang gampang menyerap keringat haruslah menjadi pilihan pertama bagi anak berkulit peka.

Pemeliharaan kulit itu bisa dilakukan dengan menggunakan bermacam kosmetika bayi yang beredar saat ini. Sebagian berfungsi untuk membersihkan kulit misalnya sabun dan sampo; melembapkan dan pelindung terhadap sinar matahari seperti losion, krim, dan minyak khusus.

Penggunaan kosmetika berupa sabun, sampo, losion, minyak khusus untuk bayi perlu dipilih yang tepat dan disesuaikan dengan kondisi kulit bayi. Misalnya dengan mencermati zat warna dan bahan-bahan pengawet yang mungkin saja tidak sesuai dengan kulit bayi. Juga apakah pH-nya sesuai dengan kulit bayi.

Memilih dan menggunakan kosmetika pada bayi dan balita secara benar dan tidak berlebihan merupakan langkah utama menjaga kesehatan kulit. Oleh karena itu, banyaknya informasi tentang produk kosmetika bayi dan balita dewasa ini harus lebih dicermati oleh orang tua.

Eksim popok

Selain perawatan kulit rutin, para orang tua perlu memperhatikan perawatan kulit yang berhubungan dengan beberapa penyakit kulit tertentu. Misalnya saja eksim popok, yaitu kelainan kulit yang timbul akibat radang di daerah tertutup popok. Penyakit kulit pada bayi dan balita ini banyak dikeluhkan orang tua.

Penyakit ini umumnya timbul pada lipatan-lipatan kulit paha, di antara kedua pantat, dan dapat menimpa di bagian kulit lain. Bagian tertutup popok mudah mengalami peradangan karena kulitnya hangat dan lembap serta peka terhadap bakteri serta senyawa yang dapat mengiritasinya.

Eksim popok dapat dicegah dengan cara mengganti popok sesering mungkin setiap kali popok basah. Sebaiknya kain popok terbuat dari bahan lembut dan cara pemakaiannya tidak terlalu ketat agar kulit tidak tergesek. Penggunaan celana plastik sedapat mungkin dihindari.

Eksim popok juga bisa muncul karena adanya zat-zat tajam, yang biasa ada dalam faeces bayi, yang menimbulkan peradangan di sekitar anus. Bercak begini umumnya terjadi bila si bayi diare. Penanggulangannya bisa dilakukan dengan mengganti popok setiap kali terasa basah. Usap semua bekas faeces dari badannya, balur dengan krim pelindung. Periksakan ke dokter bila bercaknya belum hilang dalam 10 hari.

Popok yang basah bisa pula menimbulkan bercak yang tidak berpusat di sekitar anus. Ini terjadi karena reaksi antara zat di dalam ompol dengan zat di faeces dan menghasilkan amonia yang merangsang kulit bayi. Penanggulangannya bisa dengan mengganti popok sesering mungkin. Sebelum pemakaian popok usapkan krim pelindung kulit. Bila dalam 10 hari belum ada kemajuan, atau malah makin memburuk, ada kemungkinan kulitnya sudah terinfeksi candida - jamur yang biasa muncul di usus. Dalam hal itu periksakan ke dokter, yang mungkin memberi krim khusus dan juga obat khusus untuk melawan infeksinya.

Soal pilihan penggunaan popok kain atau popok sekali pakai tak jadi soal. Dari segi kesehatan keduanya sama-sama sehat. Yang penting jangan sampai terlambat mengganti. Untuk popok kain tentu harus segera diganti bila terlihat basah. Tetapi untuk popok sekali pakai frekuensi penggantiannya didasarkan atas daya tampungnya. Misalnya dengan melihat apakah popok sekali pakai itu sudah tampak menggelembung atau menggantung. Jika sudah, maka harus segera diganti. Setiap kali akan mengganti popok, bagian pantat bayi dan sekitarnya harus dibasahi. Kemudian bagian tadi dikeringkan, baru diberi bedak.

Sering dianjurkan pemakaian baby oil pada bagian ini, untuk menjaga air seni tidak mudah meresap ke dalam kulit. Tentu saja baby oil ini harus diteteskan lebih dulu pada segumpal kapas.

Pada bayi perempuan, membersihkannya harus dari bagian atas ke arah anus, dengan menggunakan kapas basah. Sedangkan pada bayi laki-laki, dengan menarik kulup perlahan-lahan sehingga lubang kencingnya tampak, baru kemudian dibersihkan dengan kapas basah.

Keluhan gangguan kulit lain pada anak yang banyak ditemui adalah dermatitis atopik (eksim susu). Penting dicatat pula, bahwa dari berbagai penelitian terbukti bukan air susu ibu (ASI) penyebabnya. Bahkan, ASI sendiri mengandung zat pelindung tubuh terhadap alergi dan infeksi. Namun, nama eksim susu telah telanjur melekat sehingga tetap dipertahankan. Sementara istilah kedokterannya adalah dermatitis atopik (eksim di tempat yang tidak biasanya).

Penyakit eksim susu biasanya sangat gatal. Tampak dari seringnya bayi menggaruk, gelisah, serta rewel. Kulit terlihat kemerahan dan terdapat gelembung-gelembung kecil berisi cairan jernih. Bila pecah akan tampak basah kemudian mengering dan menjadi koreng kekuningan atau kehitaman. Eksim ini terdapat pada kulit daerah tertentu sesuai dengan usia anak. Misalnya pada bayi banyak ditemukan di daerah pipi, sedangkan pada anak di daerah lekukan lengan dan kedua lekukan lutut. Di luar daerah tersebut kulitnya kering dan bersisik.

Penyebab penyakit ini sangat kompleks, dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik dari dalam tubuh, yaitu faktor keturunan, maupun lingkungan, misalnya debu, udara panas, dan kelembapan. Karena itu perawatan kulit yang paling penting adalah mencegah kulit agar jangan kering.

Biang keringat

Biang keringat juga merupakan keluhan umum yang sering ditemukan pada bayi dan balita. Biang keringat atau sering disebut juga keringat buntet timbul di daerah dahi, leher, dan bagian tubuh yang tertutup pakaian. Gejala utama adalah gatal, dapat disertai kulit kemerahan dan gelembung berair kecil-kecil. Penyakit ini biasa kambuh berulang, terutama bila udara panas dan berkeringat, sehingga menimbulkan masalah pada bayi, balita, maupun orang tua. Penyakit ini dapat dicegah dengan perawatan rutin, misalnya mandi dengan teratur dan membasuh anak yang berkeringat dengan lap basah sebelum dikeringkan dan diberi bedak.

Seringkali terjadi bintik-bintik merah (ruam) pada leher dan ketiak bayi. Keadaan ini disebabkan oleh peradangan kulit pada bagian tersebut. Bisa disebabkan karena bagian ini tidak kering betul ketika dilap dengan handuk sehabis memandikannya. Apalagi jika si bayi gemuk, sehingga leher dan ketiaknya berlipat-lipat.

Ruangan dengan ventilasi udara cukup sangat dianjurkan, terutama di kota-kota besar yang panas dan pengap. Usahakan kamar balita diberi jendela lebar sehingga pertukaran udara dari luar ke dalam ruangan lancar. Dari kasus-kasus biang keringat pada bayi dan balita, hampir 70% nya bisa diatasi bila pergerakan udara dalam ruangan lancar sehingga kamar terasa sejuk.

Lepas dari soal kesehatan, perawatan kulit pada bayi dan balita sebenarnya mengekspresikan rasa cinta orang tua kepada buah hatinya. Sentuhan mereka akan sangat mempengaruhi perkembangan fisik dan mental seorang anak.

Rajin2lah basuh tangan, No Penyebab Cacingan

Rajin2lah basuh tangan, No Penyebab Cacingan

Pada minggu lepas, sewaktu bertugas di Ampang, seorang warga asing Islam keturunan Bangladesh telah datang ke klinik. Pada awalnya, saya menyangka anaknya yang berumur 4 tahun itu mengalami demam kerana wajahnya yang sugul dan letih. Setelah berkenalan sebeberapa ringkas, bapanya telah memberitahu bahawa 2 hari lepas ketika anaknya membuang air besar, anaknya ada memberitahu terjumpa beberapa ekor "ular" di dalam najisnya.


Bagai tidak percaya, bapanya sendiri melihat, dan mendapati beratus-ratus ekor cacing kecil yang bergumpal, sebesar bola golf keluar dari punggung anaknya. Saya dengan rasa gerun (anda tak gerun ke tengok cacing kelua dari punggung manusia?) pun memeriksa... betul kata si ayah... ada 6 ekor cacing halus (? Pinworm : Enterobius Vermacularis) menggeliut di sekeliling lubang dubur. Saya terus memakai sarung tangan, mengambil salotape dan melekatkannya di tempat cacing tersebut untuk mengalihkannya.... Apa pulak saya nak buat ngan cacing ni pagi-pagi buta ni (pukul 2 pagi)? Nak hantar kat lab... mana ada lab.. so saya pun buangnya ke dalam special bin... Saya cuba nak tunjuk kepada Member saya... tapi mereka menolak dengan penuh "sopan"... hehehe... tak pernah-pernah sopan macam tu...

Kecacingan adalah perkara yang agak lumrah di kalangan kanak-kanak... terutama yang selalu keluar rumah tak pakai selipar, makan itu dan ini yang tidak dimasak atau separa masak, terutama di kawasan rumah yang kurang bersih atau seperti kawasan setinggan atau laman yang bertanah.
Cacing-cacing yang popular di Malaysia (tak payah AFUNDI lah.. :) :-

* Cacing gelang (Ascaris Lumbricoides) - besar macam gelang... boleh masuk hati dan paru-paru..
* Cacing kerawit (Necator Americanus) - ada gigi tajam tapi kita tak Nampak!... ia masuk melalui kaki.. kuat hisap darah
* Cacing rambu atau cacing benang - selalu melekat di kawasan dubur, halus
* Cacing pita - macam pita, pipih tapi panjang... susah nak dibunuh..

Antara tanda-tanda anak-anak yang kecacingan ialah (bergantung kepada jenis cacing) :-

* Keluar cacing daripada lubang najis, atau nampak cacing pada najis

* Kegatalangan terutama di kawasan punggung, lebih pada waktu malam
* Sakit perut, cirit-birit, lemah badan, kembung
* Tiada selera makan, pucat, kurang berat badan walaupun selera makan ada
* Batuk-batuk teruk yang berpanjangan, batuk berdarah, asthma (cacing di paru-paru)
* Demam, ruam-ruam badan, alahan
* Kaki gatal, sakit dan ruam pada kaki, bengkak kaki (untuk cacing kerawit)


Apa yang anda perlu buat :-

1. Jumpa doktor untuk mengambil ubat cacing
2. Semua ahli keluarga juga harus memakan ubat cacing ini termasuk ibu dan ayah
3. Potong kuku pendek
4. Basuh sayur-sayuran bersih, masak betul-betul terutama daging
5. Pakai kasut atau selipar ketika keluar rumah
6. Sekiranya ada haiwan peliharaan seperti kucing, periksa juga tapak kaki dan badan mereka
7. Amalkan membasuh tangan (anda dan anak anda), sebelum dan selepas makan.
8. Juga cuci tangan dengan sebersih-bersihnya selepas membuang air besar
9. Kerapkan membersih badan dan mencuci dubur untuk menghilangkan telur cacing yang ada

Ada 2 jenis ubat cacing

1. Albendazole/mebendazole
Ubat ini tidak diserap di dalam badan, jadi ia tinggal di dalam usus besar dan kecil . Ia menghalang sistem kemasukan glukosa yang di perlukan untuk tenaga oleh cacing. Oleh itu, cacing tidak dapat bergerak aktif dan mati kemudiannya

2. Pirantel Pamoate

Ubat ini juga tidak larut di dalam air. ubat ini akan melumpuhkan otot cacing dan menyebabkan cacing-cacing tertanggal dari dinding usus dan dikeluarkan bersama-sama dengan najis.

Oleh itu, kepada anda dan anak anda yang mepunyai masalah kecacingan atau mempunyai gejala-gejala di atas.. maka bolehlah datang ke klinik secepat mungkin... jangan jadikan anda mangsa cacing... dan khusus kepada kaki pancing yang tengah gian.... jangan jadikan "cacing anda" sebagai umpan... kua.. kua.. :

Rahasia Kunci Atasi Kanker

Rahasia Kunci Atasi Kanker

Penampilannya persis anak-anak kunci yang disatukan. Itulah sebabnya ia disebut temukunci. Ibu-ibu mencampurkan temukunci ketika memasak sayur bayam untuk menetralisir purin. Purin penyebab asam urat pun hilang. Riset terakhir membuktikan anggota famili Zingiberaceae itu antikanker.

Temukunci antikanker? Begitulah riset Dr Sukardiman, Apt MS, peneliti di Fakultas Farmasi Universitas Airlangga, selama 7 tahun sejak 1999. Doktor farmasi itu menggunakan jasa mencit yang mengidap kanker akibat suntikan benzo(a)pirena, zat karsinogenik alias penyebab kanker. Sukardiman mengelompokkan mencit-mencit itu dalam 4 grup. Untuk mengatasinya, kelahiran Kebumen, Jawa Tengah, 9 Januari 1963 itu menjadikan kelompok I sebagai kontrol, pada kelompok ke-2 diberikan 20 mg/kg bobot tubuh isolat murni pinostrobin; kelompok ke-3 berdosis 40 mg per kg bobot tubuh; sedangkan kelompok ke-4 diberi senyawa antikanker.

Mencit kelompok 3 yang diberi pinostrobin menunjukkan sel kanker tak berkembang biak. Bahkan, perkembangannya terhambat sampai 80%. Artinya, anggota famili Zingiberaceae itu tokcer sebagai antikanker. Zat apa yang paling berperan melawan sel mematikan itu? Menurut Sukardiman pinostrobin dalam temukunci ampuh melawan sel kanker. Cara kerjanya dengan menghambat pertumbuhan sel kanker.
Antioksidan

Keampuhan temukunci mengatasi sel kanker dibuktikan melalui uji in vitro. Dengan konsentrasi 100 ?M, flavonoid itu menghambat pertumbuhan sel kanker leukeumia. Atas dasar pengujian itu, diyakini pinostrobin sebagai zat antikanker dalam temukunci. Ia merusak sel kanker sekaligus mendorong proses bunuh diri. Dalam istilah kedokteran, cara kerja itu disebut apoptosis. 'Kesaktian' sel kanker yang tak pernah mati akhirnya hilang.

Pinostrobin merupakan senyawa antioksidan. Perannya menangkal zat radikal bebas penyebab kanker. Radikal bebas adalah molekul, atom, atau grup atom yang tidak berpasangan. Ia berbahaya jika jumlahnya lebih banyak ketimbang senyawa antioksidan dalam tubuh. Akibatnya radikal bebas yang bersifat elektrofil menyerang tubuh dan merusak DNA, sehingga kanker mudah menyerang. Agar ketahanan tubuh kuat, sistem ketahanan tubuh harus dijaga.

Menurut Dr Suprapto Ma'at dari Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, fungsi sistem imun adalah pertahanan. Ia sebagai penjaga keseimbangan komponen tubuh dengan membersihkan sel-sel mati. Fungsi lain, sistem imun meronda ke seluruh bagian tubuh. Jika ditemukan sel tubuh yang mutasi-memicu kanker-sistem imun akan membinasakannya. 'Sistem imun melindungi tubuh dari bahaya radikal bebas dalam tubuh,' katanya.

Selain itu pinostrobin juga mampu menghambat kerja enzim topoisomerase I. 'Biasanya pada penderita kanker, aktivitas enzim itu meningkat,' katanya. Dampaknya topoisomerase meningkat jumlahnya. Peningkatan itu sebagai akibat tingginya aktivitas transkripsi dan translasi DNA. Transkripsi perubahan dari DNA menjadi messanger ribo nucleid acid (mRNA), pembawa kode genetik. Translasi adalah penggabungan asam amino dalam DNA.

Berkat pinostrobin itulah penambahan jumlah topoisomerase I dihambat. Caranya dengan menghambat transkripsi DNA. Sedangkan aktivitas kerja enzim dihambat dengan cara mengeluarkan zat yang akan mengikat enzim. Akibatnya, sel kanker mati. Dengan demikian rutin mengkonsumsi temukunci tokcer mengatasi kanker. Bagi konsumen sehat, kebiasaan meminum rebusan kerabat jahe itu mujarab mencegah serangan kanker.
Cegah

Selain mengandung pinostrobin, temukunci juga kaya minyak asiri. 'Dalam tiap rimpang berumur 9 bulan rata-rata terkandung 1,2% minyak asiri,' kata Sukardiman. Komponen utamanya terdiri dari monoterpen, seskuiterpen, dan turunan fenilpropana antara lain: geranial, neral, kamfora, zingiberen, d-pinen, kamfen, d-borneol, geraniol, osimen, serta miristin. Menurut Prof Sidik, guru besar Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, khasiat minyak asiri pada temukunci serupa dengan kerabatnya, temulawak dan kunyit.

'Kandungan asiri pada ketiganya terbukti memiliki banyak manfaat,' kata Sidik. Riset Prof Dr Yahya Kisyanto dan Dr Nyoman Kertia membuktikannya. Xanthorrhizol, senyawa aktif dalam temulawak, memang terbukti sebagai antikanker. Sayang, penelitian temukunci belum sampai pada tahap uji klinis. Jadi dosis bagi manusia belum diketahui.

Yang paling penting, gunakan rimpang temukunci berumur 9 bulan. Jika masa panen terlewat hingga 4 bulan-rimpang tetap dalam tanah-menyebabkan zat berkhasiat hilang. Rimpang temukunci terdiri atas umbi induk yang membulat dan rimpang-rimpang kecil bagai anak kunci. Kedua jenis rimpang itu berkhasiat obat. Setelah bersih, iris rimpang Kaempferia panduratum tipis-tipis, rebus dalam 2 gelas air hingga mendidih dan tersisa segelas. Ramuan itulah yang rutin dikonsumsi untuk mencegah atau mengatasi serangan kanker.

Terapi Nutrisi Dan Herbal Untuk Kanker

Terapi Nutrisi Dan Herbal Untuk Kanker

Sampai detik ini penyakit kanker menjadi ancaman, sementara obat spesifik untuk menghentikan perkembangan sel kanker belum juga ditemukan. Toh upaya pencegahan terus diusahakan dengan terapi radiasi dan sitostatika.

Namun sebagian penderita lebih memilih terapi alternatif. Guna menakar besarnya manfaat dan risiko terapi alternatif, sangat diperlukan pemahaman tentang cara kerja terapi alternatif, termasuk penggunaan suplemen makanan (senyawa antioksidan serta vitamin mineral) dan preparat herbal yang dapat bekerja melawan kanker.

Berbagai jenis makanan ternyata terbukti mengandung zat-zat antikanker. Bahkan tumis campuran brokoli, sawi, kembang kol, wortel, tomat, dan daging ikan amat kaya dengan unsur antioksidan.

Berbagai senyawa tertentu seperti alil sulfida dalam bawang putih , kurkumin dalam kunyit, isoflavon dalam kedelai, likofen dalam tomat, polifenol dalam teh hijau, revesratrol dalam kulit buah anggur merah, dan sulforafan dalam brokoli merupakan makanan pencegah kanker. Beberapa vitamin dan mineral juga merupakan antioksidan yang sering dipromosikan untuk pencegahan kanker: beta-karoten, vitamin C, E, dan selenium.

Untuk terapi herbal, ada bermacam tumbuhan yang berdasarkan pengalaman empiris, bisa melawan kanker. Di antaranya benalu (Dendrophtoe petandra), tapak dara (Catharanthus roseus), meniran (Phyllanthus niruri L), kunir putih (Kaempferia rotunda L), tangguh (Pettiveria alliacea) dan jamur maitake (Grifola frondosa).

Kanker akan muncul bila DNA sel normal mengalami kerusakan sehingga menyebabkan mutasi genetik. Kalau ini tidak segera dikoreksi, perbanyakan sel yang DNA-nya rusak tersebut potensial menghasilkan sel kanker. Padahal perbanyakan sel dimaksudkan untuk pemulihan sel-sel yang aus atau rusak.

Dari sisi ilmu gizi, dua unsur yang dapat merusak DNA sel normal adalah radikal bebas dan karsinogen. Radikal bebas dapat dihasilkan lewat metabolisme tubuh atau dari lingkungan di sekeliling kita (gas buangan pabrik dan kendaraan, asap rokok, zat-zat kimia seperti insektisida, zat kimia atau bahan aditif dalam makanan). Untunglah radikal bebas dapat diikat dan dinetralkan oleh beberapa senyawa, vitamin dan mineral yang bersifat antioksidan.

Adapun senyawa antioksidan yang menetralkan radikal bebas adalah polifenol (teh hijau), likofen (tomat), beta-karotin (wortel), serta beberapa senyawa lain dalam sayuran atau buah.

Khusus mengenai likofen dalam tomat, senyawa ini terikat kuat dengan serat buah tersebut. Untuk membebaskannya, tomat harus dimasak dahulu dengan sedikit minyak, mengingat sifat likofen yang mudah larut dalam minyak.

Penelitian Universitas Harvard terhadap 48.000 orang pada tahun 1995 menunjukkan, orang yang memakan 10 kali hidangan yang mengandung tomat per minggu akan turun risikonya terkena kanker prostat sampai hampir separuhnya. Vitamin C, E, dan selenium yang banyak terdapat dalam buah, sayuran, kecambah, serta biji-bijian juga merupakan antioksidan yang menetralkan radikal bebas.

Unsur kedua adalah zat karsinogen dalam makanan. Zat ini sebenarnya berasal dari prokarsinogen yang oleh enzim fase I dalam hati diubah menjadi karsinogen. Sementara itu, enzim fase II akan membuang residu produk enzim fase I, sehingga dapat menghambat pembentukan sel kanker. Jika enzim fase I bisa disebut enzim yang jahat, maka enzim fase II merupakan enzim yang baik.

Enzim fase I ternyata dapat dihambat oleh senyawa alil sulfida dalam bawang putih sehingga perubahan prokarsinogen menjadi karsinogen bisa dikurangi. Salah satu contoh karsinogen yang terkenal adalah senyawa nitrosamin yang dihasilkan pembakaran daging/ikan (misal sate hangus) dan minyak jelantah yang sudah berkali-kali dipakai. Vitamin C berperan sebagai antioksidan yang menghambat pembentukan nitrosamin dalam saluran cerna.

Sedangkan produksi enzim fase II dapat ditingkatkan oleh sulforafan yang banyak dijumpai dalam brokoli, kembang kol, dan sawi. Karena itu, menu sayuran yang terdiri atas brokoli, sawi, kembang kol, wortel, tomat, dan ikan ditumis sedikit minyak dan bawang putih merupakan salah satu menu pilihan yang kaya akan unsur antioksidan.

Menekan Pertumbuhan Sel Kanker

Jika kerusakan DNA sel normal tidak juga berhasil dicegah oleh senyawa atau vitamin/mineral yang bersifat antioksidan, atau bila sudah telanjur terbentuk sel-sel kanker, tindakan yang bisa kita lakukan adalah menekan pertumbuhan sel kanker tersebut. Pertumbuhan sel kanker berlangsung cepat setelah sel tersebut mendapatkan asam lemak omega-6. Untuk mengurangi pengaruh asam lemak ini serta mengusirnya dari dalam sel kanker, asam lemak omega-3 yang banyak terdapat pada ikan laut dingin memiliki peranan penting. Asam lemak omega-3 yang juga dikenal dengan EPA (eicosapentanoic acid) atau gama-lenolenat, merupakan salah satu lemak esensial.

Beberapa jenis sel kanker juga dapat tumbuh dengan cepat bila dipicu oleh hormon estrogen manusia, seperti sel kanker pada payudara. Dalam hal ini isoflavon yang merupakan fitoestrogen dalam kedelai ternyata kompetitif dengan estrogen manusia. Sehingga konsumsi isoflavon kedelai akan membantu menghambat pertumbuhan kanker yang dipicu oleh estrogen manusia tersebut. Dari sini kita dapat memahami peranan tempe, tahu dan susu kedelai sebagai makanan pencegah pertumbuhan kanker.

Untuk menghambat metastase sel kanker, kita harus mengetahui cara sel tersebut menyebar. Ada dua cara sel kanker ber-metastase: melalui angiogenesis (pembentukan pembuluh darah yang baru) dan penghancuran kolagen yang merupakan kerangka sel normal. Dengan demikian metastase akan dapat dihambat bila angiogenesis dapat dicegah; sementara kolagen yang rusak bisa diperbaiki oleh tubuh sendiri dengan memanfaatkan makanan tertentu.

Untuk angiogenesis, sel kanker melepaskan growth factors. Produksi growth factors ternyata dapat dihambat oleh preparat inhibitor cox-2 yang mencakup resveratrol dalam kulit anggur merah, kurkumin dalam kunyit dan genestein dalam kedelai.

Perombakan kolagen oleh sel kanker terjadi dengan bantuan enzim kolagenase yang diproduksi sel kanker sendiri.

Preparat nutrisi yang dapat menghambat proses perombakan ini adalah vitamin C dan tulang rawan ikan hiu. Di samping ikut merangsang pembentukan interferon yang memerangi sel-sel kanker, vitamin C ternyata dapat memperbaiki kerusakan kolagen dengan membuat kolagen baru lewat hidroksilasi prolin. Barangkali peranan inilah yang melandasi pernyataan kontroversial dari seorang pemenang hadiah nobel dalam bidang kimia dan perdamaian, Linus Carl Pauling, mengenai terapi nutrisi kanker dengan megadosis vitamin C .

Bentuk nutrisi lainnya yang dapat membantu perbaikan kolagen adalah tulang rawan ikan hiu yang banyak disebut-sebut sebagai salah satu obat kanker. Memang tulang rawan ikan hiu merupakan sumber kolagen yang dapat memberikan bahan alami bagi sel-sel tubuh untuk sintetis kolagen.

Terapi herbal

Senyawa flavonoid kuersetin dalam benalu diperkirakan bekerja sebagai inhibitor enzim isomerase DNA sel kanker (berperan dalam proses perbanyakan dan peningkatan keganasan kanker). Tapak dara diketahui pula memiliki dua senyawa golongan alkaloid vinka yang berkhasiat menghambat perbanyakan dan penyebaran sel kanker. Kedua senyawa tersebut adalah vinkristin dan vinblastin.

Selain itu tapak dara mengandung alkaloid catharanthin, yang mirip dengan senyawa dalam plasma sel kanker. Penyerapan senyawa ini ke dalam sel kanker diprakirakan akan mendesak dan melarutkan inti sel kanker tersebut.

Tanaman meniran dan kunir putih juga memiliki khasiat antikanker lewat kerja imunomodulator -nya. Ekstrak kedua tanaman ini pada percobaan mencit ternyata memperbanyak jumlah limfosit, meningkatkan toksisitas sel pembunuh kanker (natural killer) dan sintetis antibodi spesifik. Sifat-sifat di atas akan menguatkan mekanisme pertahanan tubuh terhadap virus maupun sel kanker.

Daun tangguh juga diduga mempunyai khasiat penyembuh kanker karena diduga berasal dari senyawa mirip interferon yakni suatu antibodi alami terhadap virus dan sel kanker. Cara memberantas kanker dengan menghancurkan virus penyebab kanker yang dapat merusak DNA sel normal menjadi sel kanker. Daun tangguh ini katanya lebih berkhasiat untuk jenis kanker prostat, dubur, dan saluran napas.

Jamur maitake pun sebagai obat kanker telah diteliti lewat kombinasi ekstrak jamur dengan preparat sitostatika kepada sejumlah penderita kanker. Menurut Dr. Iwan T. Budiarso, peneliti pada Balitbang Depkes RI, maitake bukan hanya meringankan gejala kanker payudara, paru-paru dan hati, tetapi juga mengurangi akibat sampingan yang ditimbulkan oleh sitostatika. Senyawa plosakarida B 1-6 glukans dalam maitake diyakini berperan menghambat pertumbuhan serta penyebaran sel kanker lewat peningkatan efektivitas semua sel dalam sistem pertahanan tubuh di samping meningkatkan sensitivitas sel kanker terhadap sitostatika dan radiasi

Penyakit kulit pada perempuan

Penyakit kulit pada perempuan

Perempuan merupakan kelompok berisiko HIV yang tumbuh paling cepat di AS. Kurang lebih 26 persen kelompok yang terinfeksi HIV di negara itu adalah perempuan. Banyak penyakit kulit yang mempengaruhi perempuan yang umumnya berkaitan dengan HIV atau AIDS dan sering kali diobati sebagai masalah tersendiri daripada petunjuk untuk tes HIV.

Berbicara pada pertemuan tahunan 2000 American Academy of Dermatology di San Francisco, AS, ahli dermatologi Dr. M. Joyce Rico, membahas masalah sekitar penyakit kulit dan pengobatan yang tepat untuk perempuan yang terinfeksi HIV.

Ahli dermatologi, yang ahli dalam mengobati infeksi menular seksual (IMS), sering kali mengamati penyakit kulit yang umum seperti infeksi jamur vagina yang berulang sebetulnya bisa menjadi tanda awal infeksi HIV. Perempuan dan dokter cenderung mengobati infeksi jamur tanpa mengetahui bahwa infeksi jamur berulang mungkin merupakan tanda dari sistem kekebalan yang rusak. Obat oral mungkin diperlukan untuk infeksi jamur ini, daripada salep tanpa resep.

Penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa 37 persen pasien yang pada awalnya mengalami infeksi jamur vagina yang berulang akhirnya mencari perawatan untuk HIV. Beberapa penyakit kulit terjadi begitu sering pada perempuan yang terinfeksi HIV sehingga penyakit tersebut sekarang dianggap sebagai tanda penyakit HIV. Herpes zoster, kandidiasis oral, leukoplakia oral berbulu (penyakit tidak lazim yang menyebabkan lapisan tipis, putih, dan berbulu halus biasanya pada lidah), dan moluskum kontagiosum (infeksi dipermukaan kulit yang disebabkan virus), di antaranya merupakan penyakit yang sering menyebabkan ahli dermatologi menganjurkan tes HIV kepada pasien.

“Sampai saat ini belum banyak perhatian terhadap hubungan antara penyakit kulit dengan infeksi HIV pada perempuan,” kata Dr. Rico. Perempuan tertular HIV terutama melalui hubungan heteroseksual. Perempuan yang terinfeksi IMS seperti herpes simpleks, sifilis, atau kutil pada kelamin (human papilloma virus/HPV) juga mempunyai risiko lebih tinggi terhadap infeksi HIV. Dalam satu penelitian, 24 persen perempuan yang terinfeksi HIV juga terinfeksi dengan tiga atau lebih jenis HPV. Jenis HPV tertentu juga menyebabkan kanker leher rahim. Perempuan yang terinfeksi HIV juga berisiko lebih tinggi terhadap kanker leher rahim karena kerusakan sistem kekebalannya. Perempuan dengan HIV mempunyai kejadian kanker leher rahim yang tinggi dan 50 persen kambuh setelah diobati. Walaupun jarang, karsinoma leher rahim invasif merupakan penyakit yang didefinisikan AIDS.

Satu pengecualian yang penting di antara laki-laki dan perempuan yang terkait dengan penyakit kulit adalah prevalensi yang rendah dari sarkoma Kaposi (KS), suatu bentuk kanker kulit yang jarang pada perempuan. Ukuran lesi KS mencakup dari kepala peniti sampai seukuran uang logam dan tidak sakit bila disentuh. KS muncul di mana-mana pada kulit atau dalam mulut sebagai lesi berwarna merah jambu, ungu, merah tua, atau coklat yang seringkali keliru dianggap gigitan serangga, tahi lalat, atau memar. Kanker ini secara keseluruhan berkembang pada kurang lebih 15 persen kasus HIV/AIDS, dan kurang dari 2 persen kasus ini berkembang pada kelompok perempuan. “Secara keseluruhan, pengobatan untuk penyakit kulit ini tidak berbeda pada laki-laki dan perempuan,” kata Dr. Rico. “Kita telah memasuki masa di mana orang berpikir kalau kita mempunyai bermacam-macam obat baru yang bagus sehingga HIV bukan lagi merupakan ancaman. Kenyataannya masih banyak kematian dan kesakitan yang berkaitan dengan HIV dan AIDS.”

“Semakin dini perempuan didiagnosis, semakin cepat ia mendapat perhatian medis yang ia perlukan. Walaupun ada kemajuan dalam pengobatan HIV, perempuan yang terinfeksi HIV kurang mendapat perawatan yang tepat dibanding laki-laki. Dengan memberikan perhatian terhadap beberapa tanda dermatologi, seorang perempuan mungkin dengan segera bisa mendapatkan bantuan yang ia perlukan.”

Si Pahit Kaya Khasiat

Si Pahit Kaya Khasiat

Jangan keburu curiga melihat penampilannya yang berbintil. Meski sekujur tubuh beralur tak beraturan dan pahit rasanya, anggota famili Cucurbitaceae itu bukan kasta paria alias terendah. Di balik sosoknya, si pahit terbukti secara ilmiah memiliki segudang manfaat.

Sejak zaman nenek moyang, pare dikenal ampuh menurunkan kadar gula darah, panas dalam, sariawan, demam, disentri, exim basah, batuk rejam, dan wasir. Ia biasa tersaji sebagai sayur penambah nafsu makan di Jawa Barat. Tak hanya di Indonesia, pare dikenal sebagai panasea di berbagai belahan bumi.

Di Filipina Mormodica charantia digunakan untuk mengobati penderita diabetes. Buah mudanya sering digunakan untuk mengobati luka di Turki. Sedangkan masyarakat India mengenalnya sebagai antimalaria, peluruh batu ginjal, psoriasis, rematik, dan skabies.

Klaim itu bukan tanpa bukti. Tengoklah penelitian B A S Reyes dari department of neurosurgery, Thomas Jefferson University, Amerika Serikat. Ia meminumkan jus buah pare pada tikus yang diinduksi alloxan penyebab diabetes sehingga kadar gula darahnya di atas 300 mg/dl. Dosisnya 20 ml/kg bobot tubuh. Selang 2 minggu, kadar gula darah tikus menurun signifikan dibanding kontrol.

Uji klinis terhadap 100 pasien penderita diabetes tipe II yang dilakukan departemen patologi, Sher-e-Bangla Medical College, Bangladesh, membuktikan karolla-sebutannya di Bangladesh-mampu menurunkan kadar gula darah secara signifikan pada 86 di antaranya.

Bagaimana mekanisme pare mengatasi diabetes? Kandungan steroid saponin yang dikenal sebagai karantin, peptida menyerupai insulin, dan alkaloid memegang peranan penting. Senyawa aktif itu diduga meningkatkan pembentukan sel-sel beta atau memulihkan sel-sel beta yang rusak sebagian. Ia juga diduga menstimulasi sekresi insulin pankreas. Tak hanya itu, M. charantia dapat menstimulasi penyimpanan glikogen oleh lever, dan memperbaiki pengambilan glukosa peripheral.
Uji toksisitas

Bitter melon-sebutannya di Amerika -juga dikenal moncer sebagai antibakteri, antivirus, anti-HIV, antiherpes, dan antipoliovirus. Hasil uji sitotoksik yang dilakukan oleh Martini dkk dari Universitas Diponegoro pada 2006, menunjukkan inkubasi ekstrak pare selama 24 jam memiliki efek antikanker terhadap sel hela, mieloma, dan sel B958. Itu berarti pare dapat dijadikan alternatif pengobatan kanker.

Pepare-sebutannya di Sumatera-kaya senyawa aktif dan antioksidan glikosida, saponin, alkaloid, triterpen, protein, asam lemak oleat, lineat, stearat, dan steroid. Buah mudanya kaya vitamin C, vitamin A, fosfor, dan zat besi. Tak heran ia mampu menangkal radikal bebas penyebab penyakit degeneratif.

Uji histologi yang dilakukan M Wien Winarno dan Dian Sundari dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan Indonesia, menyimpulkan daging buah pare tidak menunjukkan efek toksik terhadap kelenjar pankreas tikus putih.

Pemberian infus daging buah pare dosis 625 mg, 1.250 mg, 2.500 mg dan 5.000 mg per kilogram bobot tubuh, memperlihatkan jaringan eksokrin di sekitar pulau langerhans dan morfologi sel-sel dalam pulau langerhans tampak normal. Ia juga terbukti aman bagi organ hati dan ginjal. Ekstrak etanol famili Cucurbitaceae itu terbukti dapat menurunkan kadar hormon testosteron tikus jantan. Artinya, pare potensial sebagai kontrasepsi pria.

Sayang rasanya yang pahit membuat orang enggan mengkonsumsi pare. Padahal, menyiasatinya mudah saja. Cukup tambahkan daun jambu mete muda dan daun salam muda. 'Dijamin, rasa pahit tak terasa,' kata Dra Emma S Wirakusumah, ahli gizi dari Institut Pertanian Bogor. Untuk menjaga kesehatan, Emma menyarankan konsumsi 100 gram per hari pare tak berbintil. Jika berbintil cukup 50-60 gram per hari. Itu karena poya-namanya di Sulawesi-berbintil memiliki kandungan karentin lebih tinggi. Kalau sudah begitu, siapa pun sayang si pahit.

Sarang lebah memberikan efek antibakteri

Hasil penelitian staf pengajar Institut Pertanian Bogor menunjukkan sarang lebah madu Trigona spp. mengandung senyawa antibakteri. Ekstrak propolis, atau sejenis resin yang diambil dari sarang lebah Trigona spp, memberikan efek antibakteri pada bakteri gram positif Staphilococcus aureus, Bacillus subtilis maupun pada bakteri gram negatif Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa.



Penelitian Zaenal Hasan, staf pengajar biokimia, Fakultas Matematika dan IPA IPB, menunjukkan uji aktivitas antibakteri ekstrak propolis lebah madu jenis Trigona spp lebih efektif menghambat pertumbuhan semua jenis bakteri uji dibandingkan dengan propolis komersil.



Hasil penelitian berjudul “Potensi Propolis Lebah Madu Trigona spp Sebagai Bahan Antibakteri” disampaikan Hasan dalam seminar hasil-hasil penelitian dosen muda IPB beberapa waktu yang lalu.



Propolis adalah salah satu produk alami lebah madu yang banyak manfaatnya. Penelitian khasiat propolis sudah banyak dilakukan terutama propolis dari lebah madu jenis Apis spp, belum pernah ada penelitian propolis dari Trigona spp. Propolis adalah sejenis resin dari sarang lebah madu.



Zaenal Hasan mengatakan propolis lebah madu mempunyai banyak manfaat untuk pengobatan. “Karena kandungan bahan kimia serta komposisinya yang kompleks dan beragam membuat propolis mempunyai khasiat yang bermacam-macam, di antaranya sebagai antikanker, antivirus, antibiotik dan antihiperlipidemia,” ujarnya.



Lebah madu Trigona spp. menghasilkan madu lebih sedikit bila dibandingkan dengan lebah madu jenis Apis spp. dan jarang diternakkan. Akan tetapi diperkirakan kandungan propolisnya lebih banyak.



Zaenal mengekstrak bahan propolis dengan metode Harborne dan Matienzo&Lamonera. Setelah ekstrak propolis didapat, perlakuan dilanjutkan dengan proses pemekatan.



Kemudian ekstrak pekat dilarutkan ke dalam propilen glikol sebelum uji fitokimia dan uji aktivitas bakteri. Analisis fitokimia dimaksudkan untuk mengetahui golongan senyawa-senyawa aktif pada ekstrak propolis secara kualitatif.

Sang Pembebas Sindrom Tentara

Sang Pembebas Sindrom Tentara

Dua tentara di medan laga tak mampu bangun setelah duduk dan meletakkan ransel dari punggung. Hasil pengecekan dokter, jumlah protein pada sumsum otaknya meningkat tanpa diimbangi peningkatan sel darah putih. Telapak tangan sulit dikepalkan. Itulah penyakit sindrom guillain-barre. Sebutan penyakit itu untuk menghargai dr Georges Charles Guillain dan dr Jean Alexandre Barre, dokter yang memeriksa si tentara ketika perang dunia pertama berkecamuk.

Penyakit seperti itulah yang diidap Abdul Kohar Zulkarnain. Usianya masih muda, 23 tahun, ketika tubuh Zulkarnain gampang lelah. Wajah dan tangan kanannya kesemutan. Kadang-kadang puluhan jarum seperti menusuk-nusuk sekujur tubuh. Kaki berat untuk melangkah. 'Saya sulit menaiki tangga. Padahal, kamar berada di lantai 2,' katanya. Tiga bulan setelah gejala itu muncul, pada Mei 2007, kaki dan tangan Zulkarnain lumpuh.

Orang tuanya bergegas memeriksakan sulung 2 bersaudara itu. Dokter melakukan tes dengkul dengan mengetukkan palu ke lutut kanan Zulkarnain. Hasilnya, tak ada refleks, sehingga kaki alumnus SMA Negeri 35 Jakarta itu dinyatakan lumpuh. Meski dokter menyarankan agar opname di rumahsakit, tetapi Zulkarnain menolak. Ia rutin mengkonsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter untuk mempercepat kesembuhan.

Tiga hari pascakonsumsi obat-obatan itu, Zulkarnain justru mual dan muntah-muntah. Orangtuanya membawa kelahiran 4 Oktober 1983 itu ke Rumahsakit Gandaria, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Di sana, ia menjalani pemeriksaan darah, lumbar puncture alias pengambilan air tulang belakang, dan elektromyogram.

Yang terakhir disebut untuk mengevaluasi kondisi saraf tepi motoris dan sensoris. Tujuannya agar jika ada kelainan otak dan saraf, segera terdeteksi. Hasil pemeriksaan menunjukkan, virus menjangkiti otak yang disebut sindrom guillain-barre (SGB).
Infeksi bakteri

Penyakit kelainan otak itu membuat Zulkarnain harus beristirahat total di rumah sakit. Meski Georges Charles Guillain dan dr Jean Alexandre Barre menemukan kunci diagnosis pada 1916, tetapi penyakit itu masih asing. Kunci diagnosis itu baru diketahui setelah 57 tahun penyakit itu ditemukan pertama kali oleh Jean Baptiste Octave Landry. SGB termasuk penyakit langka. Di Amerika hanya 1 orang pasien di antara 100.000 orang. Di Indonesia belum ada data prevalensi pasien.

Menurut dr Satya Hanura, SpS, ahli penyakit saraf di Rumahsakit Jakarta, SGB penyakit langka yang menyebabkan tubuh menjadi lemah dan kehilangan kepekaan. Kaum pria lebih rentan terserang penyakit yang mirip polio itu. Penyebab kerentanan kaum Adam masih menjadi misteri. Namun, yang pasti SGB bukan penyakit keturunan, tidak menular lewat kelahiran, terinfeksi atau terjangkit dari pasien. SGB bisa timbul sepekan atau dua minggu setelah infeksi bakteri Campylobacter jejuni di usus dan tenggorokan.

Gejala SGB berupa kelumpuhan anggota tubuh bagian bawah seperti tungkai kaki, merembet ke atas, hingga menyebabkan gangguan pernapasan dan penurunan kesadaran. Akibatnya, penderita mengalami baal atau mati rasa. Infeksi influenza, saluran pernapasan, dan diare kemudian terjadi. Begitu juga yang dialami Zulkarnain. Untuk mengatasi penyakit itu dokter memberi suntikan imunoglobulin sebanyak 30 kali.

Padahal, biaya sekali suntik Rp3,3-juta. Artinya, Zulkarnain harus menyediakan dana Rp100-juta hanya untuk biaya suntikan. Itu pun bukan jaminan sembuh. Pilihan lain, gamamune yang juga imunoglobulin seharga Rp4-juta-Rp4,5-juta per botol. Obat itu dimasukkan ke dalam tubuh melalui selang infus. Dosisnya tergantung bobot tubuh. Jika bobot tubuh 58 kg perlu 20 botol untuk terapi keseluruhan atau 5 botol sehari.

Karena tingginya biaya pengobatan, dr Dwicahyo SpS justru menyarankan pengobatan alternatif. Konsumsi susu kaya imunoglobulin secara rutin salah satu jalan alternatif itu. 'Efeknya sama,' kata dokter yang saat itu berpraktek di Rumahsakit Gandaria seperti diulangi Zulkarnain. Orangtua Zulkarnain, bergegas mencari kolostrum yang mengandung imunoglobulin. Hari itu juga, susu kolostrum dibawa ke RS Gandaria, Jakarta Selatan, untuk diperlihatkan kepada dokter.
Efek kolostrum

Setelah mengamati susu kolostrum, dokter Dwicahyo SpS mengizinkan Zulkarnain untuk mengkonsumsinya 4 kali sehari. Satu sachet kolostrum dilarutkan dalam segelas air, lalu diminum satu jam setelah mengkonsumsi obat dokter. Hasilnya cukup mengejutkan. Perubahan motorik yang ditandai dengan refleks lutut yang meningkat terhadap ketukan. Sepuluh hari rutin mengkonsumsi kolostrum, ia mampu berdiri dan mulai berjalan sendiri ke kamar mandi.

Padahal, sebelumnya ia menghabiskan waktu di atas tempat tidur. Ia persis orang lumpuh saat itu. Oleh karena itu kemampuan berjalan kembali sangat luar biasa. Dokter juga mengatakan, itu perubahan besar. Sebab, penderita SGB yang dirawat secara intensif perlu waktu 3 bulan untuk mampu berjalan. Pada hari ke-17, Zulkarnain dinyatakan sehat dan diperbolehkan pulang. Ia meninggalkan rumahsakit dengan rasa gembira yang sangat.

Bukan hanya karena mampu berjalan, tapi juga terhindar dari suntikan imunoglobulin yang bakal menghabiskan uang Rp100-juta. Enam puluh kali minum susu kolostrum melenyapkan derita lumpuhnya. Untuk menjaga virusnya berkembang, Zulkarnain kini mengkonsumsi susu kolostrum 1 kali sehari. Dosisnya tetap sama: satu sachet dalam segelas air.

Mengapa kolostrum ampuh mengatasi SGB? Menurut Mira Nirmala, Herbalis Rumah Herbal, kolostrum kaya gizi yang membantu pemulihan suatu penyakit. Tak hanya dalam tubuh, tetapi juga bertanggung jawab atas kesehatan otak.

Hal itu senada dengan hasil penelitian Xiao Li Pan dari Oita Medical University School of Medicine, Jepang. Risetnya membuktikan gangliosida pada kolostrum meningkatkan perkembangan otak secara kognitif, pencegahan alergi, bersifat propilaktik menghadang berbagai racun dari bakteri.

Riset yang meneguhkan keampuhan kolostrum dilakukan oleh Jong Seok Bae dari Seoul Medical Center School of Medicine, Korea. Menurut Jong, pada pasien SGB, jaringan motorik yang seharusnya menghasilkan ganglionsida, justru salah baca dan membuat antiganglionsida. Senyawa itu menggempur jaringan motorik sehingga menyebabkan kerusakan dan kelemahan jaringan otak untuk memberi respon ke otot.

Seperti dilansir Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism, Insulinlike growthFactor pada kolostrum berperan sebagai neuroprotektor alias pelindung dan memperbaiki sel-sel saraf rusak. Oleh sebab itu, IgF berpotensi memperbaiki fungsi kognitif dan motorik pasien. Itu dibuktikan oleh Marta Bondanelli, dari bagian Endokrinologi University of Ferrara, Italia. Marta meriset pemberian IgF berdosis 161,8 µg/dl atau lebih meningkatkan kemampuan fungsi kognitif dan motorik pasien pascaterapi. Itulah yang terjadi pada Zulkarnain. Penyakit 'warisan' tentara yang ia idap itu akhirnya teratasi.

Tubuh Sehat Berkat Kolostrum

Tubuh Sehat Berkat Kolostrum

Tubuh Rindah lemah lunglai saat menemani sang Ibunda yang dirawat di rumahsakit. Lama-kelamaan demam tinggi mendera dan keringat terus mengucur. 'Saya mengira rematik mulai kambuh lagi,' kata wanita kelahiran Jakarta itu. Saat itu juga Rindah dibawa ke unit gawat darurat (UGD) rumahsakit yang sama. Hasil pemeriksaan darah menunjukkan parameter antids-DNA bernilai 1.400 IU/ml, normalnya dari 0-200 IU/ml.

Itu artinya Rindah mengidap penyakit systemic lupus erythematus(SLE) alias lupus. Parameter lain yang menegaskan vonis itu; angka rheumatoid factor lebih dari 800 mg/mol. Normalnya kurang dari 400 mg/mol. Selain itu juga nilai complement C3 dan C4 sebesar 171 ml/dl dan 44,9 ml/dl. Nilai normal: C3, 90-180 ml/dl dan C4, 10-40 ml/dl.

Bertahun-tahun obat diasupnya. Lantaran penyakit lupus menyerang sendi, jalan Rindah tetap tersendat-sendat bak orang lumpuh. Pada 2003, 'Saya berhenti kerja karena malu,' kata mantan pegawai PT Telkom, itu. Setelah itu, tak ada aktivitas yang dilakukan lantaran ia harus menghindari sinar matahari. Setiap hari dihabiskannya di pembaringan.
Kolostrum

Akhir Juli 2007, seorang rekan menyodorkan kolostrum asal sapi. 'Katanya bisa memperbaiki DNA saya yang rusak, penyebab lupus,' tutur Rindah. Wanita kelahiran 3 Juli 1959 itu mengkonsumsinya 2 kali sehari satu sachet. Pagi setelah bangun tidur dan malam sebelum tidur. Hasilnya, terlihat sebulan kemudian. Ia sanggup berjalan tanpa dipapah, duduk tanpa bantalan, berjalan-jalan di luar tanpa payung, dan bermain voli seperti dulu.

Periset Keyser F dalam Current Rheumatology Reports menyebutkan senyawa TNF-a dan hepatocyte growth factor (HGF) meningkatkan sintesis DNA dan protein yang memperbaiki sel-sel penjaga kekebalan tubuh. Pada pengidap lupus, terjadi kesalahan baca DNA yang menyebabkan sel imun justru menyerang tubuh.

Selain itu, 'Kolostrum memiliki nutrisi lengkap dibandingkan makanan maupun obat-obatan apa pun. Dengan nutrisi itu, pasien bisa mendapatkan kondisi lebih baik dibandingkan hanya mengasup obat saja,' kata dr Mariya Mubarika, dokter di Rumahsakit Mulya, Tangerang.
Resep

Itu sebabnya dr Mariya selalu meresepkan kolostrum kepada pasiennya. 'Jika orang sakit hanya makan obat tanpa nutrisi, penyembuhan tak bisa berlangsung cepat,' kata alumnus Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta itu.

Menurut Mariya, ada tiga jenis efek dari mengkonsumsi kolostrum. Yaitu, meningkatkan asupan nutrisi terdiri dari vitamin dan mineral, meningkatkan kekebalan, dan mendorong proses pertumbuhan. Efek paling utama, peningkatan kekebalan. Efek itu terbentuk dari 5 jenis imunoglobulin (Ig) yaitu IgG, IgA, IgD, IgE, dan IgM yang masing-masing memiliki fungsi berbeda.

IgG berfungsi menetralkan toksin dan menyerang kuman patogen yang berbahaya terutama pada usus. Misalnya Escheria coli, Salmonela typhola, Shigela yersenia, mikroba penyebab radang pernapasan atas, radang paru, influenza, dan hepatitis. Imunoglobulin M (IgM) berfungsi mengontrol antibodi, imunoglobulin D (IgD) yang membantu kesehatan bayi baru lahir, dan imunoglobulin E (IgE), membantu terhadap respon alergi. Yang terakhir, imunoglobulin A (IgA), membantu menghalau kuman patogen ke permukaan selaput lendir.
Jantung bocor

Kolostrum tak hanya memperbaiki kondisi pasien lupus. Di Bintaro, Tangerang, M Abiem Fadhila mengidap jantung bocor. Penyakit itu diketahui setelah Abiem berusia satu tahun. Saat itu, bocah kelahiran 15 Februari 2005 itu diperiksa detak jantungnya. Bunyinya tak seperti jantung biasa. Dug, dug, dug, tapi lebih lemah dan tak beraturan.

Atik, sang ibu, mendatangi Mira Nirmala, herbalis Rumah Herba di Bintaro, Tangerang. Atik disarankan memberikan kolostrum dengan dosis 1/6 sachet, 3 kali sehari. Hasilnya, jantung Abiem berirama lebih teratur dan bisa bermain lebih lama tanpa terlihat lelah dan pucat. Dokternya juga menyetujui konsumsi kolostrum.

'Yang diperlukan Abiem, pangan kaya zat pertumbuhan, vitamin, dan mineral. Dengan begitu, sel-sel bakal berkembang dan memperbaiki yang rusak,' kata Mira Nirmala. Yang paling berpengaruh yaitu vitamin B1 dan B2 yang bekerja memperbaiki sel jaringan rusak, serta vitamin B12 yang membantu pertumbuhan sel dan meningkatkan stamina.

'Kakak saya yang terkena kanker nasofaring juga lebih baik kondisinya setelah mengkonsumsi kolostrum,' kata Edi Candra, produsen Gold Colostrum. Kolostrum itu didapat setelah diresepkan dokternya di Mount Elizabeth Hospital, Singapura. Khasiat antikanker kolostrum telah diteliti oleh Dr Tokuyama dari Cancer Research Institute, Universitas Kanazawa, Jepang. Riset itu membuktikan kolostrum sapi mengandung TgF-B bersifat antiinflamasi yang menekan unsur sitoksik dan menghalangi 75% pertumbuhan sel kanker atau osteosakoma.
Diresepkan

Di Indonesia pun kolostrum mulai diresepkan. Di Tulungagung, Jawa Timur, ada dr Setiyo Hendianto, dr Agnes Sentosa (Makassar, Sulawesi Selatan), dr Irene (Pematangsiantar, Sumatera Utara), dr Mahili Citra (Lubukpakam, Sumatera Utara), dan dr Indriyati Arman (Padang, Sumatera Barat).

'Kolostrum memang sudah dipercaya dokter sejak ditemukan oleh dr Albert Sabin pada 1950,' kata dr Mariya Mubarika. Penemu vaksin polio itu menganjurkan kolostrum sapi untuk anak-anak sebagai peningkat imunitas tubuh terhadap virus polio dan rheumatoid artitis. Pascapenemuan oleh Albert Sabin, berbondong-bondong periset melakukan penelitian.

Salah satunya Ginjala V yang dilansir oleh Journal of Immunoassay. Ia menyebutkan 2 faktor pertumbuhan TGF-A dan B serta insulin-like growth factors 1 dan 2 memiliki sifat memperbaiki otot dan tulang rawan. Sifat lain mendinginkan pembengkakan penyebab rematoid arthitis alias peradangan sendi.

Awalnya kolostrum disalurkan farmasi dalam bentuk obat yang bisa diresepkan. Seiring waktu, sekarang kolostrum bisa diperoleh melalui jaringan multi level marketing. Sekadar menyebut contoh, Gold Colostrum, Qolostra, Elken, Nutricicle, dan Naco. 'Hampir semua yang beredar berasal dari Selandia Baru dan dikemas di Malaysia,' kata Edi Chandra. Kolostrum itu dijual dalam bentuk bubuk dan juga kaplet. 'Lebih mudah memasarkan lewat jaringan multilevel, konsumen lebih mengerti,' kata Abdulah Masrur, importir kolostrum dari Selandia Baru di Jakarta.
6 jam

Kolostrum kini menjadi suatu kebutuhan. Jika dikonsumsi secara rutin, membantu organ sehat berfungsi baik, dan penyakit pun enggan mendekat. 'Kadar kolostrum yang baik untuk diasup 1.000-2.000 mg per hari, jika memiliki penyakit bisa dilipatgandakan 2-3 kali,' ujar dokter Mariya. Namun, tak sembarang kolostrum yang berkhasiat. 'Hanya hasil pemerahan 6 jam pertama yang tinggi kadar gizinya,' kata Dedi Hambali dari Verentia Inti Cipta Alami, importir kolostrum Amerika.

Menurut Dedi, kolostrum yang diambil setelah 6 jam kadar protein, kasein, dan albuminnya sudah berkurang. Sebaliknya, jumlah lemak dan laktosa penyebab kegemukan meningkat tajam. Oleh karena itu, pilih kolostrum yang murni dan bergizi tinggi serta mampu menjaga benteng pertahanan tubuh.

Tulang Muda Karena Air Tua

Tulang Muda Karena Air Tua

Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi, Bogor meneliti, dua dari lima orang Indonesia berpotensi terkena osteoporosis. Penyebabnya mereka, kurang mengkonsumsi makanan dan minuman kaya kalsium dan magnesium. Padahal, cukup setetes sari air laut setiap hari, kebutuhan itu terpenuhi sehingga tulang kokoh sampai tua.

Nigari-sebutan sari air laut di Jepang-bisa digunakan sebagai campuran beragam minuman seperti kopi, teh, dan air putih, serta aneka masakan. Sebagai contoh, Anwar Pulukadang, pengusaha agribisnis, yang pernah tinggal di Jepang menambahkan nigari ketika menanak nasi. 'Untuk mengurangi kelengketan nasi jepang,' ujar Anwar.

Nigari merupakan air tua atau di lapisan teratas-kira-kira setebal 10 cm-dalam proses pembuatan garam. Sementara lapisan bawah bakal menjadi garam. Supaya menjadi nigari, air tua itu diproses dengan otoklaf kristalisasi. Biasanya air tua terbuang dalam proses pembuatan garam. Satu ton produksi garam, dibutuhkan 50 m3 kubik air laut, dan nigari yang terbentuk 1,9 m3 .
Kaya mineral

Sari air laut mengandung mineral-mineral seperti magnesium sulfat (MgS04), natrium klorida (NaCl), magnesium klorida (MgCl2), dan kalsium klorida (KCl). Kandungan utamanya magnesium, mineral terbanyak keempat dalam tubuh. Lebih dari 50% total magnesium di tubuh terdapat di tulang. Sebagian di dalam sel jaringan tubuh dan organ. Setiap penambahan 100 mg magnesium/hari meningkatkan 2% massa tulang. Struktur tulang menjadi lebih kompak dan kuat. Jika asupan magnesium rendah berakibat defisiensi magnesium yang menyebabkan osteoporosis dini.

Magnesium juga membantu mengaktifkan kerja enzim dalam tubuh. Fungsi mineral itu lainnya adalah membantu metabolisme energi, mengatur fungsi detak jantung, relaksasi otot, dan mencegah pembekuan darah. Bekerja sama dengan kalsium, magnesium membentuk tulang dan gigi. Tatsuya Kosaka meriset untuk membuktikan khasiat nigari. Menurut direktur Institut Penelitian Nigari itu magnesium dalam sari air laut sebagai pembakar lemak dan mengeluarkan cairan tak berguna dalam tubuh.

Dengan khasiat itu, pemerintah Selandia Baru menyarankan anak-anak, terutama berusia 3-13 tahun, untuk mengkonsumsi sari air laut. Saat itu pertumbuhan tulang pada usia itu amat lambat sebagaimana hasil riset Goulding, peneliti University of Massey, Selandia Baru. Pun di negara asalnya, Jepang, kalangan anak muda-terutama remaja perempuan-di sana senantiasa membawa sari air laut. 'Gunanya menjaga tubuh tetap langsing dan terhindar dari penyakit kolesterol walau makan makanan apa pun,' kata Dr Nelson Sembiring, periset Balai Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Timur.

Di Indonesia, konsumsi magnesium masih rendah. Masyarakat umumnya memperoleh mineral magnesium dari buah-buahan dan sayuran. 'Buah dan sayuran hanya memenuhi 250-280 mg/hari,' kata Nelson. Itu jauh lebih rendah daripada kebutuhan manusia dewasa yang mencapai 360-420 mg /hari. Itu sebabnya banyak orang tak sadar magnesium di dalam tubuh telah berkurang dan osteoporosis alias tulang keropos mengancam.

Kekurangan magnesium itu bisa digantikan dengan nigari. Indonesia memproduksi nigari setahun belakangan di Pulau Garam, Madura. Uji coba yang telah dilakukan, tiga tetes sari air laut mampu mengubah rasa air minum dalam kemasan berukuran 240 ml seperti air zamzam, air kaya mineral asal Mekah, Arab Saudi.
Degeneratif

Mengkonsumsi sari air laut juga menurunkan perbedaan rasio kalsium:magnesium yang tinggi, pemicu timbulnya penyakit degeneratif. Idealnya perbandingan kalsium dan magnesium 2 : 1.

Namun, air minum di tanahair berasio 5 : 1. Tingginya rasio itu terbukti secara ilmiah menimbulkan endapan di pembuluh darah sehingga memicu beragam penyakit. Oleh sebab itu, konsumsi rutin nigari kaya magnesium mencegah beragam penyakit seperti diungkapkan Cheryl Sullivan periset Departemen Pertanian Amerika Serikat.

Efektivitas sari air laut menggerus diabetes dilansir oleh Journal American College Nutrition. Efek itu diperoleh setelah meneliti 9 orang pengidap diabetes mellitus tipe 2 yang mengkonsumsi sari air laut. Sari air laut yang diberikan mengandung 7,1% magnesium dan pengenceran 100 mg/100-300 ml air. Konsumsinya dilakukan selama 30 hari. Hasilnya, serum imunoreaktif gula saat puasa menurun secara signifikan. Perubahan itu juga diikuti dengan menurunnya kadar trigliserida. Sedangkan yang memiliki hipertensi terjadi penurunan tekanan sistolik dan diastolik.
Panasea

Nigari juga digunakan untuk penyakit saluran pernapasan. Itu diteliti oleh Dr. D. K. L. Cheuk dari University of Hong Kong, China. Penelitian itu melibatkan 182 anak. Penelitian itu mencari pengaruh efek magnesium sulfat yang terkandung pada sari air laut. Tujuannya mengurangi frekuensi penggunaan beta-2-agonist bronchodilators yang dihirup dan obat-obatan steroid pada anak pengidap asma. Hasilnya, sari air laut efektif mengurangi pengobatan dengan alat bantu napas dan menghindarkan anak dari perawatan khusus rumahsakit.

Riset lain dilakukan oleh M Tani, periset Fakultas Kedokteran University of Kikei, Selandia Baru. Uji klinis itu membuktikan konsumsi rutin nigari tokcer mengatasi hiperlipedemia yang berujung pada arterosklerosis. Dalam riset itu 8 orang sehat minum 5 ml nigari yang dicampur lemak. Sampel darah mereka diambil 4 kali: sebelum minum dan setelah minum nigari masing-masing dengan interval 2 jam. Hasilnya kadar trigliserida tak meningkat.

Segudang khasiat itu diperoleh dari air tua yang selama ini terbuang dalam proses pembuatan garam. Padahal, dengan pengolahan sederhana sari air laut mampu menjadi panasea yang tokcer mengatasi beragam penyakit maut.

Uluran Tangan Teh Herbal

Uluran Tangan Teh Herbal

Tangan mungil itu menjumput 3 g butiran teh hitam kering. Ia memasukkannya ke dalam teko dan mendidihkan di atas lidah api. Teh panas itu ia minum sebelum berangkat ke kantor. Itulah ritual Suprihatin setiap pagi dalam 2 tahun terakhir. Ia merasakan manfaatnya, kelenjar tiroid berlebih dan kista rahim hilang tanpa operasi.

Usai melahirkan anak ke-2, Suprihatin bermaksud untuk mengatur jarak kelahiran. Ia mendatangi klinik dan diinjeksi cairan antikesuburan. Sepekan berselang tubuh perempuan kelahiran 5 Mei 1975 itu lunglai dan nyeri. Suprihatin bergegas ke dokter untuk mengetahui penyebab gangguan kesehatan itu. Ahli medis mendiagnosis ia kecapaian. Namun, anehnya gangguan seperti itu kerap datang. Ia kaget ketika mengetahui bobot tubuhnya merosot 18 kg dalam 5 bulan.

Oleh karena itu ia kembali ke dokter. Pemeriksaan lanjutan itu mengungkap nilai thyroid secretor hormone (TSH) Suprihatin pada angka 0. Sedangkan tiroksin T3 dan T4 di atas ambang normal, masing-masing 3,7 mg/ml dan 17,93 ug/dl. Padahal, nilai tiroksin T3 dan T4 normal 0,51- 1,65 mg/dl dan 4,4-12,0 ug/dl. Itu menandakan ia mengidap hipertiroid.

Selama 3 bulan perempuan 32 tahun itu mengkonsumsi obat resep dokter, neometrasol, obat kimia untuk pengidap hipertiroid. TSH, penanda aktivitas kelenjar tiroid tak juga menanjak. Itu sebabnya Suprihatin kerap pingsan, cepat lelah, suhu badan tak stabil, dan sering buang air kecil. 'Degup jantung saya lebih kuat dan cepat,' kata perempuan kelahiran Surakarta, Jawa Tengah, itu.
Komplikasi

Selama setahun, Suprihatin hidup bersama penyakit akibat kelebihan hormon kelenjar tiroid itu. Padahal, semula dokter yakin penyakitnya bakal lenyap dalam 6 bulan. Oleh karena itu ia melanjutkan konsumsi obat kimia untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Dua bulan berselang, suhu tubuhnya justru meningkat dan nyeri terus mendera. Hari-harinya dihabiskan di pembaringan lantaran tubuh lunglai. Lantaran bosan dan tak kunjung sembuh, Suprihatin mencoba teh hitam yang disodorkan kerabatnya, Sunoko. Dengan dorongan ingin sembuh, ia menyeruput segelas teh hitam panas pada pagi dan sore.

Setelah satu bulan mengkonsumsi, Suprihatin merasakan perubahan. Tubuhnya terasa segar tanpa sesak dada yang kerap muncul. Kabar gembira itu juga ditunjang hasil pemeriksaan laboratorium yang membuktikan dirinya terbebas penyakit hipertiroid.

Ampuhnya teh hitam mengatasi penyakit telah ditemukan sejak ribuan tahun silam. Masyarakat Taiwan, Cina, dan Jepang banyak merasakannya. Teh hitam kaya antioksidan untuk membantu menyembuhkan kanker dan gangguan pada organ hati.

'Teh mampu membantu melenyapkan berbagai penyakit lantaran kandungannya yang lengkap,' kata dr Wiliam Adi Teja, doktrer sekaligus herbalis di Jakarta. Kandungannya antara lain polifenol, flavonoid, dan katekin. Polifenol berfungsi menetralisir radikal bebas, sehingga mampu mencegah serangan jantung dan kanker. Flavonoid bersifat sebagai senyawa alamiah antiradang, antibiotik, dan antioksidan. Sedangkan katekin adalah antioksidan yang kuat, lebih kuat daripada vitamin E, C, dan betakaroten.
Pegagan

Teh herbal sebutan untuk dedaunan atau bagian tanaman obat lain yang dikeringkan. Untuk meminumnya, konsumen tinggal menyeduhnya, persis daun teh Camelia sinensis. Di pasaran kini tersedia beragam bahan seperti pegagan. Khasiat daun Centella asiatica itu dirasakan Subiakto yang mengidap lever. Nilai SGOT (serum glutamic oxaloacetic transaminase) 119 U/L dan SPGT (serum glutamic pyruvic transaminase) 232,6 U/L. Kadar normal SGOT hanya 0-37 U/L dan SPGT 0-41 U/L.

Keduanya merupakan parameter fungsi hati. Jika lebih tinggi daripada kisaran itu berarti sel hati rusak berat, seperti dialami Subiakto. Selama sepekan pria kelahiran Jakarta itu terbaring di rumah sakit. Ia mengkonsumsi 2 jenis obat, HP Pro dan Imprek. Kaplet sintesis kimia itu meningkatkan perlindungan agar kerusakan hati tidak bertambah luas. Untuk mempercepat kesembuhan Subiakto rutin memeriksakan diri ke dokter. Namun, hingga 7 bulan mengkonsumsi obat-obatan itu kesembuhan belum juga diraih.

Oleh karena itu pria kelahiran 10 Mei 1975 itu menuruti saran temannya untuk mengkonsumsi daun pegagan. Pada September 2004, setelah 7 bulan mengidap lever, mulailah ia minum seduhan 20 gram daun kaki kuda-sebutan daun pegagan-kering. Dosisnya segelas dengan frekuensi 3 kali sehari. Setelah 5 hari mengkonsumsi ramuan itu, wajahnya yang semula pucat terlihat lebih segar. Sebulan kemudian, ia memeriksakan kesehatan di sebuah laboratorium. Hasilnya menunjukkan seluruh parameter penyakit lever telah normal sehingga Subiakto sembuh.

Pegagan kaya antioksidan, membantu menyembuhkan gangguan hati. Kandungan asam asetat, betakaroten, betakariofilen, betaelemena, betafarsenen, betasisterol, brahminosida, dan segudang senyawa lain efektif menggempur penyakit hati termasuk hepatitis. Selain itu pegagan bisa mengatasi gangguan campak, demam, sakit tenggorokan, dan radang mata merah. Itu karena kandungan antiradang dan antiinfeksinya tinggi. 'Minum teh pegagan pun jadi makin menyenangkan. Selain nikmat juga menyehatkan,' kata Subiakto.
Khasiat terbukti

Sudah lama memang anggota famili Umbelliferae itu berkhasiat sebagai antioksidan, obat kulit, memperbaiki gangguan saraf dan peredaran darah. Menurut Yasir Hassan Siddique periset Aligar Muslim University, pemberian 50 mg/ kg/hari ekstrak pegagan selama 14 hari, meningkatkan enzim antioksidan seperti superoksida dismutase (SOD), katalase, glutathione peroxidase (GSHPx), dan antioksidan glutathione (GSH).

Uji praklinis juga membuktikan ekstrak pegagan berperan sebagai antigenotoksik terhadap limfosit manusia. Pun meningkatkan aktivitas asetilkoline esterase dalam hipokampus sehingga meningkatkan performa fungsi otak pada tikus muda.

Mahanom Hussin peneliti dari Fakultas Ilmu Pangan dan Bioteknologi Universitas Putra Malaysia, membuktikan ekstrak pegagan menurunkan stres oksidatif. Kadar malonaldehid pada tikus yang diberi ekstrak pegagan amat rendah sehingga mengindikasikan penurunan lipid peroksida.

'Pada usia lanjut, metabolisme lemak cenderung menurun akibat penurunan aktivitas enzim. Itu membuat kadar lipid peroksida dalam darah meningkat,' kata dr Mohamad Soleh MKes yang berpraktek di Bogor. Peningkatan lipid peroksida darah mengakibatkan stres oksidatif. Itu berarti the gotu kola-namanya di India-berkhasiat menjaga stamina tubuh.

Selain pegagan, perdu lain yang berkhasiat sebagai hepatoprotektor alias pelindung hati adalah songgolangit. Khasiat ghamra-sebutannya di India-dibuktikan melalui serangkaian riset oleh Vilwanathan Ravikumar. Peneliti Universitas Madras India itu menggunakan liver tikus wistar jantan albino. Satwa pengerat itu diinduksi dengan lipopolisakarida, zat pemicu hepatitis. Sepuluh hari kemudian, tikus-tikus itu diberi ekstrak songgolangit Tridax procumbens. Dosisnya 300 mg/kg bobot tubuh.

Hasilnya, aktivitas enzim penanda hepatitis-aspartat transaminase, alanin transaminase, alkalin fosfat, laktat dehidrogenase, dan gamma glutamyl transferase-yang sempat meningkat, kembali normal. Gulma itu mengandung prokumbetine. Senyawa jenis flavonoid itu merupakan antioksidan penangkal radikal bebas. 'Antioksidan mampu mencegah kolesterol melekat pada pembuluh darah,' kata Prof Dr Ir Ali Khomsan MS, guru besar Ilmu Pangan dan Gizi Institut Pertanian Bogor. Itu berarti songgolangit dapat menghalau penyakt jantung.
Bunga rosela

Teh herbal lain yang banyak dikonsumsi adalah rosela. Popularitas herbal itu meningkat dalam setahun terakhir. Boleh jadi karena Hibiscus sabdariffa itu multikhasiat. Anggota famili Malvaceae itu berperan sebagai antioksidan, antimutagenik, antikanker, hipolipidemik, dan hepatoprotektor. Ir Didah Nurfarida MSi, periset Ilmu dan Teknologi Pangan, Institut Pertanian Bogor, menemukan kadar antioksidan mencapai 1,7 mmmol/prolox. Antioksidan berfungsi menghilangkan sel-sel radikal bebas yang merusak inti sel. Selain itu, 'Rosela memiliki efek antikanker,' ujar Didah.

Penyakit lain seperti hipertensi dan kolesterol pun mampu diredamnya. Itu bukan isapan jempol, tetapi dibuktikan melalui uji sahih. Tercatat 42 pasien yang rutin mengkonsumsi ekstrak rosela dalam kapsul 500 mg, tokcer menurunkan kadar kolesterol. Mereka berusia 18-75 tahun semula berkadar kolesterol 175-327 mg/dl. Sebulan menyeruput seduhan rosela kolesterol dalam darah kembali normal.

Hasil itu ditunjang uji klinis oleh sekolah keperawatan Chung Shan Medical University. Kesimpulannya konsumsi 1 g ekstrak kapsul bunga rosela setiap hari selama sebulan, efektif menurunkan kolesterol hingga 12%.

Hasil uji nutrisi menunjukkan kapsul ekstrak rosela itu mengandung 20,1 mg anthosianin, 10 mg flavonoid, dan 14 mg polifenol.

Kerabat bunga sepatu yang berkembang di Afrika itu juga tokcer mengatasi hipertensi. Itu dibuktikan oleh F B O Mojiminiyi periset Departemen Fisiologi, Usman Danfodio University, Sokoto, Nigeria. Ia memanfaatkan 72 tikus wistar jantan berbobot 200-216 g yang terbagi dalam 12 kelompok. Masing-masing kelompok tikus diinduksi zat pemicu hipertensi dan tambahan 8% garam dalam pakan, serta 50 mg nitrit oksida sintesis per kg bobot tubuh. Pemberian pemicu hipertensi itu selama 5 pekan.

Setelah itu satwa percobaan diberi ekstrak cair rosela dengan dosis 1 mg, 5 mg, 25 mg, dan 125 mg per kg bobot tubuh. Hasilnya, tekanan darah tikus yang diberi ekstrak rosela dosis 125 mg/kg turun hingga 2,5 kali dibanding kelompok kontrol. Mekanisme efek antihipertensi kelopak bunga rosela ditelusuri dengan mengisolasi cincin aorta pada tikus yang menderita hipertensi spontan. Ekstrak rosela ternyata memperbaiki respon vasodilator cincin aorta. Vasodilator adalah fungsi untuk melebarkan pembuluh darah sehingga memperlancar peredaran darah.
Beragam

Ramuan teh herbal lain, ekstrak daun dewa Gynura segetum, sangat cocok untuk penderita tuberkulosis. Sebab, daun dewa bersifat antimikroba yang sanggup menggempur kuman penyebab gangguan paru-paru. Ia istimewa lantaran rasanya manis dengan sensasi dingin menyentuh lidah.

Jadi, jika letih karena stamina menurun, jangan sungkan-sungkan menyeduh teh herbal. Teh pegagan, rosela, atau teh daun dewa beberapa pilihan. Hanya saja tanaman mesti memenuhi persyaratan khusus sebelum diracik. Daun atau buah mesti segar, berwarna hijau tua, berukuran maksimal, dan tidak cacat karena terserang hama dan penyakit.

VCO Bukti Tak Terbantahkan itu

VCO Bukti Tak Terbantahkan itu


Berkemih menjadi aktivitas melelahkan bagi Hendarto. Urine menetes perlahan disertai nyeri tak terperikan. Seperti air keluar dari keran tersumbat. Pengusaha di Pamulang, Tangerang, itu mengira anyang-anyangan. Namun, ketika 3 bulan kemudian tak kunjung sembuh, ia memeriksakan diri kerumahsakit. Dokter mendiagnosis hiperplasia prostat.

Ahli medis memberikan solusi: operasi. Sayang, Hendarto menolak lantaran khawatir dampak buruk berupa disfungsi ereksi. Ayah 7 anak itu menyandarkan harapan kesembuhan pada obat-obatan dokter. Namun, kesembuhan sulit digapai meski obat habis dikonsumsi. Ketika itulah pria 60 tahun itu berpaling pada virgin coconut oil (VCO) alias minyak kelapa murni.

Rutin mengkonsumsi 1 sendok makan VCO 3 kali sehari selama 2 bulan mengakhiri prostat. Hendarto bukan satu-satunya pengidap prostat yang sembuh setelah mengkonsumsi VCO. Di Denpasar, Bali, ada Mad Gani yang bernasib sama. Pensiunan PT Angkasa Pura itu hampir menjalani operasi untuk menyembuhkan prostat. Untung ketika itu kerabatnya di Malang, Jawa Timur, menyarankan minum VCO.

Sembuh kebetulan? Tunggu dulu. Hasil uji klinis yang ditempuh Prof Dr dr Susilo Wibowo, SpAnd menepis anggapan itu. Artinya, minyak yang kaya asam laurat itu terbukti secara ilmiah mengatasi penyakitnya kaum lelaki. Dokter spesialis Andrologi itu melakukan uji klinis pada 50 pasien prostat. Pemilihan sampel pasien ditentukan secara random berdasarkan kesediaan pasien mengkonsumsi VCO.

Lebih cepat

Jumlah pasien dalam uji itu lebih dari cukup. Menurut dr Probosuseno SpPD dari Rumahsakit dr Sardjito, Yogyakarta, untuk mengetahui efek sebuah obat harus dicobakan pada minimal 30 pasien. Mereka-para pasien prostat yang menjadi responden-mesti mengkonsumsi VCO secara kontinu, dosis benar selama terapi (3 kali sendok makan sehari), dan rutin memeriksakan diri setiap dua pekan.

Pasien tidak dikelompokkan berdasarkan tingkat keparahan. Sebab, rata-rata pasien yang memeriksakan diri mengidap prostat kronis dan mengalami gejala mirip: sudah menikah dan belum mempunyai anak serta ejakulasi dini. Rektor Universitas Diponegoro itu tetap memberikan obat-obatan yang lazim dikonsumsi penderita prostat seperti Doxiciclin, TMP-SMZ, Quinolon, dan Kanamicyn. VCO dikonsumsi 2 jam pascakonsumsi obat medis.

Pengecekan pasien yang berusia di atas 30 tahun itu setiap 2 minggu. Mereka datang dari Semarang, Tegal, dan Brebes-semua di Provinsi Jawa Tengah. Uji klinis sejak Agustus-Oktober 2005. Hasilnya? Dengan penambahan VCO tingkat kesembuhan mencapai 97%; tanpa VCO, 70%. Dulu pada kurun 1985-1995 persentase kesembuhan 87-90%. Penurunan persentase itu lantaran sekarang banyak beredar obat palsu. Seluruh obat prostat produksi mancanegara.

Prof Dr dr Susilo menuturkan, Infeksi prostat sembuh lebih cepat dibanding rata-rata jangka waktu pengobatan yang hanya dengan obat modern (tanpa penambahan VCO). Biasanya pengobatan prostat membutuhkan waktu 3-4 bulan. Rata-rata pasien yang mengkonsumsi VCO sembuh prostat dalam waktu 2,5 bulan. Memang ada pula pasien yang sembuh dalam waktu sebulan.

Dari 50 pasien, hanya seorang yang tidak sembuh. Kemungkinan yang tidak sembuh akibat autoimun sehingga kondisi prostat meradang terusmenerus, ujar guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro itu.

Membengkak

Sosok kelenjar prostat amat kecil, seukuran buah kemiri atau kelereng. Letak organ genital pria yang lembut itu melingkar di leher kandung kemih dan pangkal penis. Prostat membalut saluran kencing atau uretra bagian bawah menyatu dengan saluran sperma yang mengalir dari kedua buah zakar.

Saat prostat itu membengkak, menyebabkan uretra tertekan. Oleh karena itu urine sulit keluar dan menumpuk di kantong kemih. Bagai pipa tersumbat sehinga air sulit mengalir.

Dokter H Ahmad Bi Utomo SpBU, direktur Rumahsakit Umum Islam Kustati Solo, menuturkan jika aliran urine kurang dari 10 cc per detik disebut prostat. Idealnya, minimal 15 cc per detik. Ketika prostat membesar, aliran menyempit sehingga keluarnya urine terhambat. Mengapa prostat membesar? Dokter spesialis bedah Urologi alumnus Universitas Airlangga itu mengatakan faktor genetik alias turunan hanya menyumbangkan peluang 20%.

Menurut dr Agus Setiawan SpU dari Rumahsakit Persahabatan Jakarta prostat membengkak karena, Hormon testosteron berubah menjadi dihidrotestosteron (DHT) dengan bantuan enzim 5 a reduktase. DHT itulah yang didakwa memicu pertumbuhan sel-sel prostat secara tak terkendali. Dokter spesialis Urologi itu mengungkapkan, ketidakseimbangan antara estrogen-testosteron diduga turut memicu hiperplasia prostat. Kadar testosteron menurun seiring bertambahnya usia kaum pria; estrogen, relatif tetap.

Susilo mengatakan, prostat juga dapat disebabkan karena bakteri, virus, dan masuknya air kemih ke dalam organ itu. Bakteri dan virus mengakibatkan infeksi sehingga prostat bernanah, ujar dokter berusia 52 tahun itu. Faktor lain, ketidakseimbangan antara jumlah sel prostat baru dan yang apoptosis alias mati. Nah, berkurangnya jumlah sel yang mengalami apoptosis sehingga jumlah massa prostat meningkat alias membengkak hingga 2 kali lipat.

Membengkaknya prostat itulah yang disebut hiperplasia. Menurut dr H Ahmad Bi Utomo SpBU dalam dunia kedokteran dikenal 2 hiperplasia: jinak disebut benigna prostat hipertropi alias tumor prostat; ganas, karsinoma prostat atau kanker prostat. Karsinoma prostat itu yang berpotensi metastesis atau menyebar ke bagian tubuh lain, termasuk mengeroposkan tulang. Sayang, pasien enggan berobat sehingga kasus prostat di tanahair terus meningkat.

Bagaimana duduk perkara sang perawan menyembuhkan prostat? Menurut Susilo, peran VCO meningkatkan ketahanan tubuh melawan infeksi. Jadi, tidak langsung menyembuhkan infeksi prostat. VCO dikonsumsi kemudian dicerna oleh sistem pencernaan. Sedangkan dalam tubuh sendiri tidak ada penghubung antara saluran pencernaan dengan prostat, ujar alumnus Sydney University itu.

Rata-rata pasien yang mengkonsumsi VCO sembuh prostat dalam waktu 2,5 bulan. Memang ada pula pasien yang sembuh dalam waktu sebulan.

Plasebo

Dalam uji klinis itu Susilo tidak menyertakan kelompok kontrol alias pasien yang tak diberi VCO. Data kesembuhan pasien tanpa VCO yang hanya 70% diperoleh dari penanganan pasien prauji klinis. Setiap bulan Susilo menangani 75-100 pasien infeksi prostat. Dalam riset ilmiah itu dokter yang meriset penuaan dini pada kaum pria juga tak menyertakan plasebo.

Dalam riset obat-obatan, plasebo digunakan sebagai pembanding untuk menguji efek suatu obat. Plasebo biasanya berwujud pil, kaplet, atau sirup. Meski secara kasat mata plasebo sangat mirip obat, tetapi isinya hanya tepung atau gula. Namun, dalam kasus uji klinis VCO, plasebo tidak bisa diberikan karena bentuknya yang minyak. Sebab, pasien bisa membedakan antara plasebo dan VCO yang sesungguhnya. Oleh sebab itu, uji yang ditempuh Susilo disebut uji terbuka atau open label test.

Menurut dr Zainal Gani, herbalis di Malang, Jawa Timur, langkah yang ditempuh Susilo baru permulaan uji klinis. Ia mencontohkan, ketika ia bertugas di RS Bersalin di Malang pada 1998-1999, 14.000 pasien beragam penyakit ditanganinya dengan herbal. Ada pasien rematik 6 tahun yang sembuh setelah saya beri sambiloto, krokot, dan salam, kata alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya itu.

Meski demikian Zainal Gani menghargai langkah Susilo. Apresiasi yang baik untuk dr Susilo. Sebab, ada dokter yang menggunakan herbal ketakutan kehabisan pasien. Setelah sembuh dengan VCO nanti pasien tak balik lagi, katanya. Padahal, yang dialami Zainal Gani justru sebaliknya. Pasien saya malah bertambah, kata dokter yang juga meresepkan VCO kepada para pasiennya.

Ahmad Bi Utomo mengatakan kesembuhan yang dicapai oleh responden dalam riset itu lebih cenderung karena sugesti. Kalau open label test malah kesembuhan orang cenderung sugesti, kata dokter alumnus Universitas Padjadjaran itu. Terlepas dari prokontra kesembuhan lebih cepat amat menguntungkan pasien.

Jika harus menjalani operasi, misalnya, pasien mesti membayar jutaan rupiah. Meski berperan menyembuhkan infeksi prostat, menurut Susilo VCO tetap tidak bisa disebut obat karena berdampingan dengan obat modern lainnya. VCO hanya sebagai makanan tambahan atau suplemen. Zainal Gani berpendapat sebaliknya. VCO itu obat karena bisa membunuh virus dan bakteri. Hebatnya VCO, pada virus mematikan dan pada tubuh manusia sebagai nutrisi. Itu kan luar biasa.

Apa pun sebutannya, tak masalah. Yang penting minyak perawan itu telah membuktikan diri sebagai penyembuh prostat. Penyakit itu momok bagi kaum Adam seiring dengan bertambahnya usia. Pada usia 50 tahun, risiko terserang prostat 50%; 60 tahun, 60%. Sang perawan tak hanya ampuh mengatasi prostat. Namun, klaim atas penyakit lain perlu dibuktikan melalui serangkain riset.

Pilihan Terbaik Atasi Hepatitis

Pilihan Terbaik Atasi Hepatitis

Suatu hari di akhir 2003. Tubuh Mohammad Arief Hidayat lemas tak berdaya. Otot punggungnya pegal nyaris seperti kram. Perutnya mual dan nafsu makan pun hilang. Sampai-sampai pria kelahiran Jakarta itu tak kuat berjalan meski dalam rumah. Meta-sang bunda-membawa Arief ke rumahsakit Pondok Indah, Jakarta Selatan. Di sana dokter menvonis Arief terpapar hepatitis C karena nilai SGOT mencapai 90.

Berita itu bak petir menyambar di siang bolong bagi Arief. Ia tak menyangka dirinya disambangi virus mematikan itu. Padahal, pertama kali berobat Arief hanya didiagnosis mengidap maag. Obat-obatan, vitamin C, suplemen penambah darah, dan temulawak, jadi pilihan pengobatan. Namun, kesembuhan tak kunjung datang. “Malah mual dan kram punggung terus datang,” ujarnya.

Merasa tak puas, Arief pun menyambangi dokter spesialis penyakit dalam. Melihat tubuh Arief yang lemah dan menguning, dokter menyarankan melakukan cek darah. Hasilnya, SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) mencapai 90 dan SGPT (Serum Glutamic Pyruviv Transaminase) berada di angka 170. Normalnya, SGOT di kisaran 40 dan SGPT stabil di angka 37.

Tes virus/antivirus pun positif. Tingginya nilai itu membuat dokter berkesimpulan, Arief terinfeksi hepatitis C. Dokter kemudian meresepkan Lactobion 6 tablet/hari seharga Rp3.200/butir. Sayang, keluhan sakit masih kerap mendatangi tubuh relawan HIV AIDS di ASA PKBI, Semarang itu. Bahkan bobot tubuh terus menyusut dari 58 kg menjadi 50 kg.

Alternatif lain, Arief mencoba ramuan tradisional dari Bima, NTB, seharga Rp185.000/kg. “Bentuknya seperti dodol berwarna hitam,” ujarnya. Satu sendok makan ramuan itu dilumatkan dalam ½ gelas air panas. Untuk menghilangkan rasa pahit ditambah madu. Pertama kali mencoba, perut Arief tidak kuat. Ia langsung muntah dan diare. Namun, tekad sembuh sudah bulat. Arief pun melanjutkan meminum ramuan itu selama 2 bulan. Sayang, tetap saja tak ada perubahan dan tubuh terus melemah.

Awal Oktober 2004, setelah membaca informasi mengenai buah merah ampuh atasi hepatitis, sang ibunda membeli 3 botol minyak buah merah ukuran 120 ml. Arief tak serta-merta mengkonsumsi buah merah itu. Ia berkonsultasi dengan dokter yang merawatnya. “Dokter malah menyarankan meminum buah merah,” ucapnya. Buntut coba-coba itu berbuah manis. Setelah mengkonsumsi 2 sendok per hari selama 2 bulan, kondisinya berangsur-angsur membaik. Nafsu makan bertambah. Itu terlihat dari bobot tubuh yang kembali normal, 58 kg. Efek lain, wajah pucat dan tirus berubah menjadi berseri-seri.
Antivirus

Kisah kesembuhan Arief itu keniscayaan. Dr M. Akham Subroto, peneliti di LIPI, Bogor, menjelaskan kandungan flavonoid yang tinggi pada buah merah memiliki efek menyembuhkan hepatitis C. Hal itu disebabkan flavonoid berfungsi sebagai antivirus. Mekanisme kerja flavonoid terungkap sebagai antipolimerasi, penghambatan siklus sel, dan pelindung struktur sel.

Flavonoid pun berkerja baik dengan vitamin C sehingga meningkatkan pertahanan tubuh. Sebagai antioksidan, flavonoid dapat menghalau radikal bebas dan membersihkan tubuh dari racun. Efek itu terasa pada Arief saat pertama kali mengkonsumsi buah merah. “Selama 3 hari saya diare,” ungkap Arief. Kemungkinan, itu reaksi pembersihan dan efek keseimbangan tubuh terhadap benda asing yang masuk.

Kandungan asam lemak berantai panjang, C22-C24, yang terkandung dalam tanaman asli Papua itu aktif menginaktifasi (melemahkan, red) dan meluruhkan membran lipida virus. Virus pun tidak diberi kesempatan untuk membangun struktur baru sehingga tidak bisa beregenerasi. Asam lemak seperti oleat, linoleat, dan linoletat bekerja memperbaiki fungsi hati. Karena diselimuti lemak, virus hepatitis sulit ditembus obat apa pun. Namun, asam lemak dapat menembus membran itu.

Hal serupa dijelaskan Dr Primal Sudjana, Sp PD - KPTI - spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung. Hepatitis disebabkan virus yang dalam jangka 6 bulan sejak terinfeksi menjadi akut. Bila dibiarkan hingga 6 bulan berikutnya menjadi kronis dan menyebabkan sirosis (pengerasan hati, red). “Kandungan vitamin E dan B1 dalam buah merah dapat mencegah peradangan dan pembengkakan sehingga sel-sel rusak dapat memperbaiki diri,” ujar Prof Dr Elin Yulinah Sukandar, doktor farmakologi alumnus ITB.

Penyembuhan lebih efektif bila ditunjang makanan bergizi dan istirahat cukup. Hal itu membuat perkembangan virus terhambat. “Secara alami virus bisa dilemahkan dengan memberikan keadaan yang ia tidak bisa tumbuh,” ujar dr Zen Djaja, pimpinan Balai Pengobatan Umum Yayasan Tri Dharma, Malang.

Menurut Dr Primal, sangat disarankan bila ada obat yang mampu menghambat proses replikasi virus. Selama ini dunia medis mengenal interferon yang dipakai untuk memperbaiki fungsi hati. Meski kenyataannya tingkat keberhasilan hanya 10-15%. Menurut Prof Dr Nurul Akbar, SpPD-KGEH, hasil di lapangan menunjukkan interferon sanggup mengurangi penderitaan akibat hepatitis sebanyak 40%, tapi kemampuannya membunuh virus masih kecil. Itu lantaran sel-sel normal ikut terbunuh, sehingga sulit buat regenerasi sel baru yang sehat.
Pilihan lain

Selain buah merah, masih ada pilihan lain: VCO, sarang semut, dan teripang. Masing-masing ketiganya mempunyai kandungan berbeda. Contohnya VCO. Menurut Akham, VCO kaya akan asam lemak rantai sedang sebanyak 7% sehingga ampuh memperbaiki fungsi hati.

Hal senada diungkap Bartolotta S. dari Universidad Tidak Buenos Udara, Ciudad Universitaria, di Argentina. Hasil penelitiannya menunjukkan asam laurat atau C12 paling efektif menghadang tahap pendewasaan siklus replikasi virus dan mengurangi hasil sekresi virus. Keampuhan lain, menghambat tekanan virus, tanpa mempengaruhi kelangsungan hidup sel normal. Sifat VCO yang larut dalam air dan langsung diserap tubuh membuat minyak perawan tidak berefek samping.

Lain lagi cara teripang memperbaiki fungsi hati. Teripang kaya akan grow factor sehingga dapat memperbaiki sel-sel rusak. Kandungan protein hingga 82% dan asam lemak essensial mujarab memperkuat sel hati untuk mengeluarkan antibodi. Karena itu juga gamat kerap disebut imunomodulator. Lantaran kandungan kolagen yang tinggi, gamat-sebutan lain-ampuh melakukan regenerasi sel secara singkat. Menurut dr Zen, gamat larut dalam air sehingga langsung terserap di hati tanpa mengalami detoksifi kasi. “Karena itu gamat tidak menimbulkan efek samping,” tambahnya.

Namun, hewan laut filum Echinodermata itu harus benar-benar terbebas dari racun. “Gamat yang dikonsumsi harus dimurnikan atau diekstrak,” kata Akham. Menurutnya gamat disinyalir dapat berfungsi sebagai antivirus.

Sarang semut pun dapat menjadi pilihan dalam mengatasi hepatitis. Itu lantaran senyawa flavonoid yang berguna sebagai antioksidan dan antivirus. Ia mampu meningkatkan kesegaran dan pemulihan stamina tubuh. Kandungan taninnya pun manjur memperbaiki fungsi hati. Sarang semut juga mengandung glikosida yang diduga berperan sebagai imunostimulan untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Virus yang masuk dapat ditangkis oleh antibodi yang dibentuk oleh sel hati.

Sifat sarang semut yang larut dalam air mempermudah penyerapan dalam hati. Karena itu sarang semut bekerja baik bila dikonsumsi berupa rebusan. “Tidak dalam bentuk kapsul,” ujar Akham.
Dosis

Bukti empiris menunjukkan keempat panesea itu dapat menghalau laju virus dan memperbaiki sel hati. Namun, harus diperhatikan dosisnya. Contohnya buah merah. Tingginya kandungan betakaroten dan alfatokoferol buah jika dikonsumsi berlebihan merusak kerja hati. “Kedua senyawa itu diproses hati. Jika dosisnya terlalu banyak, sedangkan hati sedang terinfeksi virus, malah membuat hati berkerja terlalu berat,” ujar Ahkam. Karena itu dosis yang dianjurkan 1 sendok makan/minggu.

Betakaroten dan alfatokoferol dapat dihilangkan dari komponen buah merah melalui pemurnian yang dilanjutkan dengan kolom. Artinya, buah merah yang telah dimurnikan dimasukkan dalam tabung. Di sanalah terjadi pemisahan senyawa yang dibutuhkan. “Bila itu telah dilakukan, niscaya buah merah sangat efektif mengatasi hepatitis,” ujar Akham.

Berbeda dengan buah merah. Minyak perawan itu dapat dikonsumsi setiap hari. Untuk menjaga kebugaran cukup dikonsumsi 1 sendok/hari. Sayang, tidak terdapatnya fl avonoid membuat VCO tak seaktif buah merah dalam menghadang virus. Pun gamat, dapat dikonsumsi setiap hari dengan dosis 1-2 sendok makan 3 kali sehari.

Hampir sama dengan buah merah, adanya kandungan tokoferol membuat sarang semut tak bisa dikonsumsi setiap hari. Sebaiknya hanya dikonsumsi seminggu sekali 1 sendok makan hasil ekstraksi. Artinya, 1 sendok makan sarang semut direbus dalam 2 gelas air selama 15 menit hingga tersisa 1 gelas. Secara empiris keempat panasea itu terbukti menghalau virus hepatitis. Pilihan kini di tangan Anda.

Empat Mujarab Penakluk si Manis

Empat Mujarab Penakluk si Manis

Sendok dan garpu baru saja lepas dari genggaman tangan Aris Anwari. Direktur Kepatuhan Bank DKI itu usai menyantap makan siang. Ironisnya, ia malah lelah dan mengantuk. Keesokan harinya, saat bangun tidur, ia bergegas mengambil glukometer. Jarum runcing di ujung penlate (alat tusuk berbentuk pulpen, red) itu ditusukkan di jari tangan kanan. Beberapa saat darah segar mengucur.

Kedua matanya terbelalak melihat angka yang tertera di alat itu. Kadar gula darahnya 480 mg/dl. Itulah kadar gula tertinggi sejak ia mengidap diabetes mellitus. Ia hafal betul: mengantuk usai makan, kadar gula darah meningkat. Maklum, penyakit itu bersemayam di tubuhnya sejak 1985. Sejak itu pula ia terus-menerus mengkonsumsi obat antidiabetes. Frekuensinya 2 kali sehari, setelah makan siang dan sebelum tidur masing-masing 1 tablet.

Demi mengontrol gula darahnya, ia rutin memeriksakan diri ke dokter setiap bulan. Namun, jika gula darah melonjak, ia mondar-mandir ke dokter setiap pekan. Selain memberi obat antidiabetes, dokter pun selalu menyarankan untuk mentaati diet dan berolahraga teratur.

Selain mengkonsumsi obat dokter, Aris rajin melakukan treadmill selama 40 menit setiap hari. Namun, upayanya hanya sanggup menurunkan kadar gula darah hingga 300 mg/dl. Setahun silam, koleganya menawarkan virgin coconut oil (VCO) yang konon berkhasiat menurunkan kadar gula darah. Karena aman dikonsumsi dengan obat dokter, ia pun membeli VCO kapsul. Setiap hari, Aris mengkonsumsi 2 kali yaitu saat pagi dan selepas makan malam masing-masing 2 kapsul.

Setahun sudah Aris mengkonsumsi VCO, selama itu pula ia merasakan manfaat minyak kelapa murni itu. “Kadar gula darah menurun menjadi 140-200 mg/dl,” kata pensiunan Bank Indonesia itu. Memang hasil itu masih di atas kadar normal, 70-110 mg/dl. “Saya suka makanan manis dan berlemak, jadi dietnya terkadang sering dilanggar,” tutur pria kelahiran Kudus itu. Namun, “Badan saya lebih fit dan jarang mengantuk lagi,” ujarnya.
Glukosa terbuang

Menurut Prof Dr dr Susilo Wibowo SpAnd, spesialis andrologi dari Universitas Diponegoro, diabetes disebabkan kegagalan kelenjar pankreas memproduksi hormon insulin. Hormon itu berperan mengatur kadar gula darah. Jika kadar gula darah melebihi normal, menyebabkan ginjal ikut mengeluarkan gula bersamaan dengan urine.

Gula bersifat menarik cairan sehingga volume air kemih berlebihan. Akibatnya, penderita kerap berurine. Karena kehilangan banyak cairan, penderita pun gampang haus. Di lain pihak, glukosa yang terbuang percuma bersama urine menyebabkan tubuh kehilangan energi. Penderita menjadi gampang lelah dan mudah lapar.

Untuk pengobatan diabetes, para dokter menganjurkan 3 cara: pengaturan diet, penggunaan obat antidiabetes, dan olahraga. Menurut dr M Masjhoer MS Med SpFK, ahli farmakologi klinis di Universitas Diponegoro, obat antidiabetes yang biasa digunakan: golongan sulfonilurea, yang berperan merangsang produksi insulin; biguanida, menurunkan kadar glukosa pada hati; acarbose, menghambat penyerapan gula oleh saluran cerna; dan thiazolidinediones (TDZ), meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi output glukosa di hati.

Bagaiman cara kerja VCO menuntaskan diabetes? Ahli andrologi RS Karyadi, Semarang itu menyebutkan asam laurat dan kaprilat pada minyak kelapa murni merangsang sekresi insulin di sel-sel langerhans pankreas.
Cegah komplikasi

Keampuhan VCO tak hanya sanggup mengontrol gula darah. Minyak perawan itu juga mampu mencegah timbulnya penyakit komplikasi diabetes. Tubuh yang mendapat asupan lemak jenuh rantai sedang-seperti VCO-mampu mencegah kerusakan hati akibat pemakaian alkohol dan stres oksidatif. Efek itu disebabkan kandungan asam linoleat VCO yang mencapai 1,3%.

Asam linoleat bekerja dengan cara menurunkan peroksidasi lemak sehingga tidak terjadi reactive oxygen species (ROS)-seperti superoksida-yang terlalu tinggi. Produksi superoksida berlebih akan bereaksi dengan nitrit oksida (NO) membentuk formasi baru yaitu peroksinitritoksidan yang berifat toksik. Jika hal itu terjadi, maka muncul penyakit jantung, stroke, dan rusaknya kekebalan tubuh pada penderita diabetes.

Selain Aris Anwari, yang juga memilih pengobatan tradisional untuk mengatasi diabetes adalah dr Pieter A W Pattinama, MPH. Namun, ia menggunakan jeli teripang. Derita luka menganga di kaki akibat diabetes yang diidap sejak 1972, perlahan menutup. Kadar gula darah pun menurun drastis. Semula 500 mg/dl, menurun hingga 160 mg/dl dalam 2 bulan.

Menurut Dr Ir M Ahkam Subroto, M App Sc, periset Bioteknologi LIPI, kandungan protein tinggi pada teripang yang mencapai 82%, baik diberikan kepada penderita diabetes. Protein tinggi berperan meregenerasi sel beta pankreas yang memproduksi insulin. Hasilnya, produksi insulin meningkat.

Menurut dr Oetjoeng Handajanto, di Bandung, selain diberikan untuk konsumsi oral, jeli teripang juga digunakan untuk mengobati luka gangren pada penderita diabetes. Berkat kandungan kolagen yang tinggi, jaringan sel mati pada luka teregenerasi sehingga mempercepat penyembuhan.
Buah merah

Herbal lain yang juga berpotensi mengobati diabetes adalah buah merah. Hasil riset yang dilakukan Dr Ir M Ahkam Subroto M App Sc, menunjukkan, buah merah berpotensi mengontrol gula darah. “Ada 2 strategi pengobatan diabetes, yaitu dipacu produksi insulinnya dan dihambat kerja enzim alfaglikosidase-nya,” papar Ahkam.

Cara kerja buah merah tidak merangsang produksi insulin, tetapi menghambat enzim alfa-glikosidase. Enzim itu berperan mendegradasi karbohidrat yang masuk ke dalam tubuh menjadi glukosa. Bila enzim itu dihambat, proses konversi karbohidrat menjadi glukosa bisa ditekan.

Buah merah juga baik untuk meningkatkan efektivitas kerja insulin mengatur kadar gula darah. Ahkam menduga, cara kerja buah merah itu disebabkan asam-asam lemak yang terkandung dalam anggota famili Arecaceae itu. Konsumen harus memperhatikan dosis konsumsi. Untuk penderita diabetes, Ahkam menganjurkan untuk mengkonsumsi 2 kali saat pagi dan sore masing-masing 1 sendok makan.

Jika harus memilih antara buah merah dan VCO, Ahkam menyarankan penderita diabetes sebaiknya memilih VCO. Meski hanya bekerja dengan satu cara, yaitu merangsang produksi insulin, peran VCO lebih efektif. Sedangkan peran buah merah sebagai penghambat enzim alfa-glukosidase, kurang efektif karena enzim itu hanya bekerja jika konsumsi karbohidrat berlebih.

Tumbuhan obat asal Papua lainnya yang akhir-akhir ini populer adalah sarang semut. “Sarang semut belum terbukti empiris untuk diabetes,” kata Ahkam. Sarang semut tidak bisa mengontrol gula darah, tetapi bisa sebagai pelengkap pengobatan diabetes. Kandungan antioksidan pada sarang semut berperan meningkatkan kekebalan tubuh dan melancarkan pembuluh darah yang tersumbat tumpukan gula.

Dokter Masjhoer berpendapat, penderita diabetes sebaiknya menghindari mengkonsumsi sarang semut. Pasalnya, kadar karbohidrat sarang semut cukup tinggi yaitu 78,94 g. Namun, Ahkam menandaskan, karbohidrat sarang semut adalah karbohidrat kompleks sehingga tak sempat diolah tubuh menjadi glukosa. Jadi, tetap aman dikonsumsi oleh penderita diabetes.
Uji klinis

Meski VCO, buah merah, dan teripang yang secara empiris berkhasiat meredakan gula darah penderita diabetes, tak sertamerta bisa dianggap sebagai obat. “Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut menurut kaidah farmakologi,” kata dr Masjhoer. Khasiat suatu herbal tak bisa disimpulkan hanya dari kandungan gizi atau senyawa aktifnya. Apalagi kandungan senyawa atau gizi itu masih bersifat global.

Pada sarang semut misalnya, diketahui mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang umum terdapat pada tanaman obat lain. Kandungan flavonoid dan tanin pun belum diketahui secara spesifi k. Sebab, flavonoid dan tanin banyak jenisnya. Jadi, “Saya tidak bisa menjelaskan, senyawa mana yang berperan meredakan kadar gula darah dan bagaimana cara kerjanya,” kata Masjhoer.

Begitu pun betakaroten dan tokoferol yang terdapat pada buah merah. Menurut Dr Erni H P MSc, farmakolog di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, “Itu sejenis vitamin. Keduanya tak menyembuhkan,” katanya. Masjhoer berpendapat, untuk mengetahui cara kerja suatu herbal, perlu diuji klinis pada manusia. Caranya, membandingkan efek antara pasien yang mengkonsumsi herbal dan pasien yang mengkonsumsi obat antidiabetes sintesis kimia yang sudah mapan di pasaran. Jika hasil perbandingan itu sejalan, maka cara kerja herbal bisa diasosiasikan dengan cara kerja golongan obat sintesis kimia yang diperbandingkan.
Keamanan

Hal senada disampaikan dr H Arijanto Jonosewojo SpPD, ahli penyakit dalam RS Dr Soetomo, Surabaya. Meski penelitian VCO teruji klinis di luar negeri, tetap harus diujikan pada orang Indonesia. “Jenis penyakit dan pengobatan terkadang dipengaruhi faktor genetik,” ujar kepala Poliklinik Obat Tradisional RS Dr Soetomo itu. Herbal yang biasa dipakai orang Eropa, belum tentu cocok untuk orang Indonesia. “Jadi harus berhati-hati,” katanya.

Namun, usaha itu tampaknya dilakukan oleh beberapa dokter. Dokter Philemon Konoralma SpPD, misalnya. Dokter yang berpraktek di RS Mardi Rahayu, Kudus, Jawa Tengah, itu, tergerak untuk menguji khasiat VCO bagi kesehatan. Sebelum menguji pada para pasien, ia mencoba menguji khasiat VCO untuk dirinya sendiri dan ayah mertua yang menderita diabetes sejak lama.

Pada 24 September 2005, ayah mertua-Yosep Dara-mengkonsumsi VCO 3 kali sehari masing-masing 1 sendok makan. Sejak mengkonsumsi VCO, konsumsi glibenklamid dihentikan. Hasil pemeriksaan gula darah Yosep Dara menunjukkan: pada 24 September 2005 (137 mg/dl), 25 September 2005 (178 mg/dl), 28 September 2005 (199 mg/dl), 2 Oktober 2005 (159 mg/dl). Gula darah terkontrol pada angka 97 mg/dl, 200 mg/dl, 134 mg/dl, 105 mg/dl, 119 mg/dl, dan 135 mg/dl. Gula darah terkontrol juga dialami Philemon. Ia berkesimpulan, VCO dapat mengontrol gula darah.

Melihat kondisi dirinya dan sang ayah mertua, dr Philemon mulai meresepkan VCO kepada para pasien. Salah satunya Komariah yang menderita diabetes sejak 10 tahun silam. Saat diperiksa darah pada 10 November 2005, gula darah mencapai 185 mg/dl.

Seminggu mengkonsumsi VCO, ia kembali memeriksa kadar gula darah. Pada 17 November 2005, kadar gula darah turun menjadi 98 mg/dl, 22 November 2005 (112 mg/dl), dan 3 Februari 2006 (117 mg/dl). Bahkan, sakit ulu hati dan konstipasi yang kerap menyertai juga hilang.

Kalangan medis berharap, uji klinis juga dilakukan pada herbal-herbal lainnya. Menurut dr Arijanto, mengkonsumsi herbal yang terpenting tak hanya khasiat, tetapi juga keamanan. Oleh sebab itu, sebelum uji klinis, perlu dilakukan uji praklinis seperti uji toksisitas untuk mengetahui dosis aman, dosis efektif, dan efek terhadap organ tubuh lainnya.

Sayang, rangkaian uji klinis butuh waktu panjang. Meski begitu, dr Arijanto berpendapat, tidak keberatan jika masyarakat menggunakan herbal meski baru lolos uji praklinis. “Minimal diketahui faktor keamanan dan efek sampingnya,” katanya. Dr Willi Japaries MARS, pengobat herbal di Jakarta, menyarankan untuk menghentikan pengobatan jika terjadi perubahan pada fisik.

Yang Menghajar Tumor Kelenjar

Yang Menghajar Tumor Kelenjar

Julukannya beragam: jamur ajaib, jamur abadi, dan jamur seribu khasiat. Semua ditujukan untuk ling zhi, jamur kayu yang pernah diburu Kaisar Shih Huang Ti, pendiri tembok china. Suwarni di Banyuanyar, Sukoharjo, Jawa Tengah, juga memburunya. Perempuan 34 tahun itu bukan ingin hidup abadi seperti hasrat sang kaisar, tetapi berharap sembuh dari tumor getah bening.

Perburuan ling zhi itu setelah Suwarni menjalani operasi untuk mengangkat sel tumor getah bening di leher kanan. Celakanya 4 bulan pascaoperasi, benjolan itu muncul kembali di lokasi sama. Tumor getah bening itu semula hanya benjolan seukuran biji kedelai. Ukurannya memang kecil, tetapi sakitnya minta ampun.

Selama setahun ia mengkonsumsi obat yang diresepkan dokter Rumah Sakit Umum Dinas Kesehatan Rakyat di Sukoharjo. Tumor getah bening itu tak kunjung sembuh, justru kian membesar. Setahun berselang, ukurannya sebesar biji nangka. Dokter menyarankan operasi yang dijalani Suwarni pada September 2003.

Pascaoperasi ia tetap mengkonsumsi obat dokter dibarengi pemeriksaan rutin. Sembuh? Tumor malah muncul lagi. Menurut dr Willie Japaries MARS, walau sudah dioperasi umumnya tumor getah bening akan kembali muncul. 'Tumor getah bening sebaiknya tidak ditangani dengan operasi, karena bisa muncul lagi,' ujar alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu.

Suwarni lebih memilih pengobatan herbal untuk menyudahi penderitaan akibat tumor getah bening. Oleh karena itu ia menuruti saran temannya untuk mengkonsumsi jamur ling zhi. Ia memburu ling zhi di sekitar Sukoharjo.

Setelah di tangan, jamur ling zhi itu kemudian digerus hingga berbentuk bubuk. Bubuk itulah yang ia seduh dengan air panas. Setelah menyaringnya, perempuan kelahiran 1973 itu meminum hasil seduhan bubuk ling zhi. Frekuensinya 3 kali sehari masing-masing segelas. Dua bulan kemudian, rasa sakit di sekujur tubuh berangsur-angsur berkurang.
Peran polisakarida

Perubahan lain setelah mengkonsumsi ling zhi adalah bobot tubuh naik sampai 5 kg. Sebelumnya, bobot Suwarni cuma 43 kg sehingga tampak kurus. Yang menggembirakan, tumor getah bening itu menghilang tanpa operasi. Itu terjadi pada Desember 2006 setelah setahun ia rutin mengkonsumsi serbuk Ganoderma lucidum.

Tumor getah bening salah satu penyakit ganas yang menyebabkan kematian. Menurut dr Arijanto Jonosewojo SpPD dari Rumah Sakit Dr Soetomo, Surabaya, tumor itu biasanya menyerang kelenjar getah bening yang ada pada bagian tubuh seperti leher, ketiak, dan selangkangan. Jika terkena senyawa karsinogenik, tumor itu berubah menjadi kanker ganas yang lebih sulit untuk diatasi.

Getah bening adalah sistem jaring-jaring pembuluh dan kelenjar getah bening. Sistem itu berfungsi mengeluarkan bakteri dan partikel asing lain dari jaringan, serta menjaga keseimbangan cairan dan protein dalam darah. Selain itu kelenjar getah bening juga berperan melindungi tubuh dari infeksi lantaran adanya limfosit alias sel darah putih.

Menurut dr Willi Japaries MARS, penyebab tumor getah bening bermacam-macam, seperti faktor keturunan, kelainan sistem kekebalan tubuh, virus, toksin lingkungan akibat asap rokok, debu asbes, pewarna kimia, serta pestisida.

'Orang yang terkena tumor getah bening menunjukkan gejala sama, meski penyebabnya berbeda. Misalnya ada pembengkakan kelenjar getah bening, umumnya di leher, ketiak, dan pangkal paha,' ujar dokter sekaligus herbalis itu.
Sel T

Sembuhnya Suwarni dari tumor getah bening kebetulan belaka? Dokter Fugumi Morishige, MD, PhD, peneliti Linus Pauling Institute of Science & Medicine, Amerika Serikat, membuktikan salah satu kandungan ling zhi adalah polisakarida yang berkhasiat antikanker. Dengan bantuan vitamin C, polisakarida diubah menjadi ogiglukan, senyawa polisakarida sederhana, sehingga tubuh mudah menyerapnya. Senyawa karbohidrat itu merangsang makrofag sehingga meningkatkan kekebalan tubuh serta menyerang benda-benda asing seperti bakteri, virus, dan sel tumor.

Polisakarida dalam ling zhi berbeda dengan sejawatnya dalam nasi. Dalam ling zhi polisakarida berikatan beta yang justru sulit dicerna. Namun, itu berdampak positif lantaran sistem kekebalan tubuh menganggapnya sebagai benda asing. Oleh karena itu sistem kekebalan tubuh menjadi aktif dan menyerang tumor. Singkat kata, polisakarida dalam ling zhi membangunkan sistem kekebalan tubuh. Sebaliknya polisakarida dalam nasi berikatan alfa yang mudah dicerna sehingga sistem kekebalan tubuh tak menganggapnya sebagai benda asing.

Dalam tradisi pengobatan china, ling zhi memang dikenal sebagai panasea alias obat segala penyakit. Ia mampu membantu mempercepat kesembuhan berbagai penyakit. Di negeri Tirai Bambu itu jamur ling zhi berkhasiat merawat dan menjaga kekebalan tubuh. Yihuai Gao, periset Institute Nutrisi dan Kesehatan Masyarakat, Massey University, Auckland, Selandia Baru, menyatakan efek imunomodulator ganoderma diperoleh dari kandungan polisakarida, khususnya ß-D-glucan, protein-ling zhi-8, dan triterpenoid.

Efek zat itu mengaktifkan sel penyebab kekebalan tubuh seperti limfosit, makrofag, dan natural killer cell. Kesimpulan senada diungkapkan Xiao-Ling Zhu dari Departemen Farmakologi, Peking University Health Science Centre, Beijing, China. Uji praklinis pada mencit menunjukkan polisakarida pada Ganoderma lucidum mampu meningkatkan respon proliferasi sel T dan sel B. Kedua sel itu berperan dalam sistem kekebalan tubuh.

Selain itu, ganoderma juga meningkatkan aktivitas sitotoksik limfosit T dan natural killer cell, serta meningkatkan fagositosis dan sitotoksisitas makrofag. Itulah sebabnya Suwarni yang mengidap tumor getah bening sembuh setelah rutin mengkonsumsi seduhan jamur ling zhi. Sebutan sebagai jamur ajaib layak disandang ling zhi. Itu dibuktikan oleh Suwarni yang kini segar bugar.