Selasa, 23 Maret 2010

Manis Lawan Manis

Manis Lawan Manis
Obat kencing manis temuan nenek moyang biasanya berupa herbal yang pahit seperti daun mimba atau batang bro towali. Kini, Buah tin yang manispun terbukti antidiabetes mellitus.

Fakta itu harapan baru bagi 14-juta penderita diabetes mellitus di Indonesia. Apalagi 2 tahun terakhir, pohon tin relatif mudah ditemukan karena banyaknya hobiis yang membudidayakan Ficus carica itu. Khasiat buah tin sebagai penurun gula darah dibuktikan oleh Dr Enny Ratnaningsih dan Rijal Kamaluddin Husaeni, periset di Departemen Kimia, Institut Teknologi Bandung. Mereka menguji efek antidiabetes ekstrak air buah tin pada tikus pengidap diabetes.

Rijal mengekstrak 500 g buah setelah mencuci bersih, mengupas, dan mengiris kecil tin segar. Ia lalu menjemur buah kerabat nangka itu di bawah sinar matahari hingga menjadi 100 g kering. Buah kering lalu direbus dalam 500 ml akuades hingga mendidih selama satu jam. Dari hasil rebusan itulah diperoleh ekstrak buah tin. Uji praklinis itu melibatkan 28 tikus yang terbagi dalam 7 grup masing-masing 4 ekor.

Mujarab
Grup I merupakan kelompok kontrol negatif, yakni tanpa perlakuan. Periset itu memberikan 125 mg aloksan - penyebab diabetes - per kg bobot tubuh kepada kelompok II - VII. Akibatnya satwa pengerat itu mengidap diabetes berkadar gula hingga 657,55 mg/dl; normal, 110 mg/dl. Setiap pekan, Rijal mengecek kadar gula darah satwa percobaan. Hasilnya pada hari ke-14 pascainduksi, gula darah tikus turun signifikan.

Penurunan terbesar pada kelompok IV yang diberi dosis 25 mg/kg bobot tubuh, dari 657,55 mg/dl menjadi 97,77 mg/dl. Hasil itu relatif sama dengan penurunan kadar gula kelompok yang diberi metformin, obat antidiabetes, yakni dari 581,82 mg/dl menjadi 57,05 mg/dl. 'Artinya ekstrak buah tin bersifat antidiabetes dan tidak kalah hebat dibanding metformin dalam menurunkan gula darah,' ujar Rijal.

Menurut Rijal dosis 25 mg ekstrak buah tin setara 280 mg per kg bobot tubuh pada manusia. Manusia berbobot 70 kg cukup mengkonsumsi 19,6 gram ekstrak tin. Pria 29 tahun itu menyarankan pemberian ekstrak buah tin hanya 14 hari. Ekstrak buah tin dan metformin efektif menurunkan gula darah selama 2 pekan. Setelah itu gula darah cenderung meningkat.

Selain buah, daun pohon anggota famili Moraceae itu juga berkhasiat menurunkan kadar gula darah. Begitulah hasil riset ilmiah C Perez, peneliti di Fakultas Kedokteran Universidad de Extremadura, Badajos, Spanyol. Ia memberikan ekstrak air daun tin kepada 13 tikus pengidap diabetes selama 3 pekan. Hasilnya, gula darah tikus turun signifikan. Perez menyebutkan kemampuan daun tin menurunkan gula darah lantaran memiliki senyawa aktif yang berfungsi mirip insulin. Insulin merupakan hormon yang diproduksi sel betapankreas untuk menurunkan kadar gula berlebih dalam darah.

Menurut Dr dr Aris Wibudi SpPD, dokter spesialis penyakit dalam RS Gatot Soebroto, Jakarta, pada penderita diabetes produksi insulin terganggu sehingga kadar gula darah tidak terkontrol. Gangguan itu berupa ketidakmampuan pankreas memproduksi insulin dalam jumlah memadai atau malah tidak memproduksi insulin sama sekali. Oleh karena itu penderita diabetes perlu tambahan insulin dari luar atau asupan obat antidiabetes supaya gula darah terkontrol.

Brokoli
Harapan kesembuhan penderita diabetes mellitus juga ada pada daun brokoli Brassica oleracea. Selama ini bunga brokoli lazim dikonsumsi sebagai sayuran, daunnya praktis belum termanfaatkan. Prof Dr Andreanus A Soemardji dan Annie Raj, periset di Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung membuktikan keampuhan daun brokoli sebagai antidiabetes pada uji praklinis. Ia mengekstrak 3 kg daun brokoli kering dengan akuades. Daun kering hasil penjemuran di bawah terik matahari selama sehari.

Annie kemudian merajang dan mengoven daun pada suhu 60 - 70oC. Daun kering itulah yang diekstrak dan diberikan kepada hewan percobaan yang mengidap diabetes mellitus. Dosis masing-masing kelompok adalah 0,7 g dan 1,4 g per kg bobot tubuh selama 9 hari. Setiap 3 hari, Annie mengecek kadar gula darah tikus. Hasilnya gula darah tikus cenderung turun setiap kali pengecekan.

Pada hari ke-3 gula darah pada kedua kelompok itu turun dari 467 menjadi 386 mg/dl dan 533 menjadi 294 mg/dl. Sedangkan pada hari ke-6 kadar gula darah turun lagi jadi 229 dan 228 mg/dl. Penurunan itu relatif sama dengan pemberian 65 mg metformin, yakni 269 mg/dl menjadi 247 mg/dl. Menurut Andreanus brokoli ampuh menurunkan gula darah lantaran mengandung senyawa flavonoid yang bersifat antidiabetes. Senyawa itu mampu meregenerasi sel betapankreas, penghasil insulin. Peran lain senyawa itu adalah menghambat kerja alfaglukosidase yang merombak karbohidrat menjadi glukosa. Bila kerja enzim itu terhambat, glukosa darah pun berkurang.

Saat ini, penderita diabetes cenderung meningkat. Menurut Aris Wibudi meningkatnya kasus diabetes dipicu oleh pola hidup yang jelek seperti jarang berolahraga serta banyak mengkonsumsi makanan manis dan berminyak. Data WHO menyebutkan pada 2000 jumlah penderita diabetes di Indonesia 8,4-juta orang dan meningkat menjadi 14-juta jiwa pada 2008. Pada 2030 penderita diabetes diprediksi mencapai 21,3-juta orang.

Salah satu solusi untuk mengatasi penyakit yang ditemukan pada tahun 200 sebelum Masehi itu adalah mengkonsumsi rebusan daun brokoli atau buah tin yang manis.

Tidak ada komentar: