Jumat, 23 Mei 2008

Babi: Gudang Parasit & Bakteri Berbahaya

Babi: Gudang Parasit & Bakteri Berbahaya

Babi adalah hewan yang sangat kotor, dia biasanya memakan segala sesuatu
yang diberikan kepadanya, baik kotoran maupun bangkai bahkan kotorannya
sendiri atau kotoran manusia akan dia makan. Babi memiliki tabiat malas,
tidak suka cahaya matahari, tidak suka berjalan-jalan, sangat suka makan dan
tidur, memiliki sifat paling tamak. Semakin bertambah usia, babi akan
semakin bodoh dan malas, tidak memiliki kehendak dan berjuang bahkan untuk
membela diri sendiri saja enggan.
Oleh karena itu babi, banyak menimbulkan penyakit pada manusia. Babi
dianggap hewan yang tidak layak dikonsumsi. Di antara parasit-parasit ini
adalah sebagai berikut:
1. Cacing Taenia Solium
Parasit ini berupa larva yang berbentuk gelembung pada daging babi atau
berbentuk butiran-butiran telur pada usus babi. Jika seseorang memakan
daging babi tanpa dimasak dengan baik, maka dinding-dinding gelembung ini
akan dicerna oleh perut manusia, dan larva-larva itu kemudian akan tumbuh di
usus manusia. Peristiwa ini akan menghalangi perkembangan tubuh dan akan
membentuk cacing pita yang panjangnya bisa mencapai 10 kaki, yang menempel
di dinding usus dengan cara menempelkan kepalanya lalu menyerap unsur-unsur
makanan yang ada di lambung. Hal itu bisa menyebabkan seseorang kekurangan
darah dan gangguan pencernaan, karena cacing ini dapat mengeluarkan racun.
Apabila pada diri seseorang -- khususnya anak-anak-- telah diketahui
terdapat cacing ini di lambungnya, maka dia akan mengalami histeria atau
perasaan cemas. Terkadang larva yang ada di dalam usus manusia ini akan
memasuki saluran peredaran darah dan terus menyebar ke seluruh tubuh,
termasuk otak, hati, saraf tulang belakang, dan paru-paru. Dalam kondisi
seperti ini cacing tersebut dapat menyebabkan penyakit yang mematikan.
2. Cacing Trichinila Spiralis
Cacing ini ada pada babi dalam bentuk gelembung-gelembung lembut. Jika
seseorang mengonsumsi daging babi tanpa dimasak dengan baik, maka
gelembung-gelembung -- yang mengandung larva cacing ini -- dapat tinggal di
otot dan daging manusia, sekat antara paru dan jantung, dan di daerah-daerah
lain di tubuh. Penyerangan cacing ini pada otot dapat menyebabkan rasa sakit
yang luar biasa dan menyebabkan gerakan jadi lambat, ditambah lagi sulit
melakukan aktivitas. Sedang keberadaannya di sekat tersebut akan
mempersempit pernafasan, yang bisa berakhir pada kematian.
3. Cacing Schistosoma Japonicum
Ini adalah cacing yang lebih berbahaya daripada cacing schistosoma yang
dikenal di Mesir. Dan babi adalah satu-satunya binatang yang mengandung
caciong ini. Cacing ini dapat menyerang manusia apabila mereka menyentuh
atau mencuci dengan air yang mengandung larva cacing ini yang biasanya
datang dari kotoran babi yang masuk ke dalamnya. Cacing ini dapat membakar
kulit manusia serta dapat menyelinap ke dalam darah, paru, dan hati. Cacing
ini berkembang sangat cepat, dalam sehari bisa mencapai lebih dari 20000
telur, yang dapat membakar kulit, lambung dan hati, terkadang dapat
menyerang otak dan saraf tulang belakang yang bisa menyebabkan kelumpuhan
dan kematian.
4. Fasciolepsis Buski
Parasit ini hidup di usus halus babi dalam waktu yang lama. Ketika terjadi
percampuran antara usus dan tinja, parasit ini akan berada dalam bentuk
tertentu yang bersifat cair yang bisa memindahkan penyakit pada manusia.
Kebanyakan jenis parasit ini terdapat di daerah Cina dan Asia Timur. Parasit
ini bisa menyebabkan gangguan pencernaan, diare dan pembengkakan di sekujur
tubuh, yang bisa menyebabkan kematian.
5. Cacing Ascaris
Panjang cacing ini sekitar 10 inci. Cacing ini bisa menyebabkan radang paru,
batang tenggorokan, dan penyumbatan lambung. Cacing ini tidak bisa dibasmi
di dalam tubuh kecuali dengan operasi.
6. Cacing Anklestoma
Larva cacing ini masuk ke dalam tubuh dengan cara membakar kulit ketika
seseorang berjalan, mandi atau minum air yang tercemar. Cacing ini bisa
menyebabkan diare dan pendarahan di tinja, yang bisa menyebabkan terjadinya
kekurangan darah, kekurangan protein dalam tubuh, pembengkakan tubuh dan
menyebabkan seorang anak mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan fisik dan
mental, lemah jantung dan akhirnya bisa menyebabkan kematian.
7. Calonorchis Sinensis
Ini sejenis cacing yang menyelinap dan tinggal di dalam air empedu hati babi
yang merupakan sumber utama penularan penyakit pada manusia. Cacing ini
terdapat di Cinda dan Asia Timur, karena orang-orang di sana biasa
memelihara dan mengonsumsi babi. Virus ini bisa menyebabkan pembengkakan
hati manusia dan penyakit kuning yang disertai diare yang parah, dan tubuh
menjadi kurus dan berakhir dengan kematian.
8. Cacing Paragonimus
Cacing ini hidup di paru-paru babi. Cacing ini tersebar luas di Cina dan
Asia Tenggara tempat dimana babi banyak dipelihara dan dikonsumsi. Cacing
ini bisa menyebabkan radang pada paru-paru. Sampai sekarang belum ditemukan
cara membunuh cacing di dalam paru-paru. Tapi yang jelas cacing ini tidak
terdapat, kecuali di tempat babi hidup. Parasit ini bisa menyebabkan
pendarahan paru-paru kronis, dimana penderitanya akan merasa sakit, ludah
berwarna coklat seperti karat, karena terjadi pendarahan pada kedua paru.
9. Swine Erysipelas
Parasit ini terdapat di kulit babi. Parasit ini selalu siap pembakaran pada
klit manusia yang mencoba mendekati atau berinteraksi dengannya. Parasit ini
bisa menyebabkan radang kulit manusia yang memperlihatkan warna merah dan
suhu tubuh tinggi.
Sedang kuman-kuman yang ada pada babi dapat menyebabkan berbagai macam
penyakit, antara lain:
1. TBC
Penyakit ini mungkin berasal dari babi yang dagingnya dimakan oleh manusia
tanpa dimasak dengan baik. Bisa juga terjadi hanya dengan menyentuhnya.
2. Cacar (Small Pox)
Virus ini pindah dari babi ke tubuh manusia dengan cara persentuhan atau
memakan daging yang terkena penyakit ini.
3. Gatal-Gatal (Scabies)
Penyakit ini bisa mengenai manusia dengan cara menyentuh kulit babi.
4. Kuman Rusiformas
Yaitu kuman yang bisa melakukan pembusukan pada kedua kaki dan sulit untuk
disembuhkan.
5. Salmonella Choler Suis
6. Blantidium Coli
Babi dianggap sebagai hewan utama yang menjadi tempat tumbuh suburnya
parasit ini, yang menyebabkan disentri parah pada seseorang.
7. Mikroba Brocellosis
Kotoran babi dianggap sebagai sumber utama munculnya mikroba ini. Penyakit
yang ditimbulkan oleh mikroba ini sangat menular yang dapat menimbulkan
penyakit di daerah sekitarnya, serta bisa menyebabkan demam malta fever pada
manusia.
8. Mikroba Toxoplasma Gondi
Mikroba ini banyak sekali terdapat di tempat-tempat pemeliharaan babi.
Penyakit ini menyerang manusia melalui makanan yang tercemar oleh kotoran
babi atau menghirup udara atau debu yang mengandung gelembung-gelembung
mikroba ini.
Mikroba ini bisa masuk pada getah bening, limpa dan hati. Hal itu
menyebabkan demam yang panjang dan menurunnya imunitas tubuh, radang otot
dan jantung. Serta bisa menyebabkan gangguan pernafasan, karena mikroba ini
juga menyerang paru. Bisa juga menyerang mata berupa peradangan parah pada
daerah mata, yang akhirnya bisa menyebabkan kebutaan.
Mikroba ini pun bisa menyerang sel-sel telinga bagian dalam yang bisa
menyebabkan ketulian. Terkadang menyerang wanita hamil, yang karenanya janin
yang lahir akan meninggal beberapa hari atau beberapa minggu setelah
kelahiran. Atau bisa juga, bayi akan lahir dalam keadaan cacat.

Mengapa Islam Mengharamkan Babi ?
Sebagai muslim sejak kecil kita telah dikenalkan tentang istilah halal atau
haram. Kedua istilah tersebut dijelaskan dalam Al Qur’an, yakni bahwa Halal
diperuntukkan untuk segala sesuatu yang diperbolehkan dan apa-apa yang tak
diperbolehkan diistilahkan sebagai Haram. Al-Qur'an pula lah yang
menggambarkan perbedaan antara keduanya.
Yang diharamkan antara lain segala macam darah. Anda akan sependapat bahwa
analisis kimia dari darah menunjukkan adanya kandungan yang tinggi dari uric
acid (asam urat) yaitu suatu senyawa kimia yang bisa berbahaya bagi
kesehatan manusia.
Penjelasan lanjut mengenai sifat beracun dari uric acid adalah bahwa dalam
tubuh manusia, senyawa ini dikeluarkan sebagai kotoran dan dalam
kenyataannya kita diberitahu bahwa 98% dari uric acid dalam tubuh
dikeluarkan dari dalam darah oleh ginjal, dan dibuang keluar tubuh melalui
air seni.
Dalam Islam juga diajarkan tentang prosedur khusus dalam penyembelihan hewan
Tahukah anda apa hikmah dan maknanya? Cara penyembelihan hewan dalam Islam
adalah ketika menyebut nama Allah SWT, penyembelih membuat irisan memotong
urat nadi leher hewan, sembari membiarkan urat-urat dan organ-organ lainnya
utuh. Dengan cara seperti itu, akan menyebabkan kematian hewan karena
kehabisan darah dari tubuh, bukan karena cedera pada organ vitalnya. Sebab
jika organ-organ, misalnya jantung,hati, atau otak rusak, hewan tersebut
dapat meninggal seketika dan darahnya akan menggumpal dalam urat-uratnya dan
akhirnya mencemari daging. Hal tersebut mengakibatkan daging hewan akan
tercemar oleh uric acid, sehingga menjadikannya beracun. Hanya pada masa
kini-lah, para ahli makanan baru menyadari akan hal ini.
Selanjutnya, mengapa para Muslim melarang pengkonsumsian daging babi, atau
ham, atau makanan lainnya yang terkait dengan babi? Sebenarnya, diluar dari
larangan Al-Qur'an dalam pengkonsumsian babi, bacon; pada kenyataannya dalam
Bible juga yaitu pada Leviticus bab 11, ayat 8,mengenai babi, dikatakan,
Dari daging mereka (dari "swine", nama lain buat "babi") janganlah kalian
makan, dan dari bangkai mereka, janganlah kalian sentuh; mereka itu kotor
buatmu."
Apakah pelarangan itu semata-mata karena babi kotor ? Ternyata tidak hanya
itu. Karena kalau kita teliti lebih lanjut lagi, apakah anda tahu kalau babi
tidak dapat disembelih di leher karena mereka tidak memiliki leher sesuai
dengan anatomi alamiahnya? Muslim beranggapan kalau babi memang harus
disembelih dan layak bagi konsumsi manusia, tentu Sang Pencipta akan
merancang hewan dengan memiliki leher. Jadi sangat sulit sekali untuk
menyembelih babi sebagaimana layaknya Muslim menyembelih hewan di lehernya
yang memungkinkan semua darah keluar dengan sempurna.
Namun diluar itu semua, kita yakin betul mengenai efek-efek berbahaya dari
konsumsi babi dalam bentuk apapun, baik itu pork chops, ham, atau bacon.
Ilmu kedokteran mengetahui bahwa ada resiko besar atas banyak macam penyakit
Babi diketahui sebagai inang dari banyak macam parasit dan penyakit
berbahaya, termasuk sebagai inang berkembangnya virus H5N1, virus flu burung
yang sangat berbahaya, kemudian babi menularkannya kepada manusia. Informasi
lanjut yang berkenaan dengan kandungan uric acid dalam darah sangat penting
untuk diperhatikan yaitu bahwa sistem biokimia babi mengeluarkan hanya 2%
dari seluruh kandungan uric acidnya, sedangkan 98% sisanya tersimpan dalam
tubuhnya. Jadi, memang babi sangat berbahaya untuk dikonsumsi manusia.

Hikmah Pengharaman Babi
Hal ini penting untuk diketahui, terutama oleh pemuda-pemuda kita yang
sering pergi ke negara-negara Eropa dan Amerika, yang menjadikan daging babi
sebagai makanan pokok dalam hidangan mereka.

Dalam kesempatan ini, saya sitir kembali kejadian yang berlangsung ketika
Imam Muhammad Abduh mengunjungi Perancis. Mereka bertanya kepadanya mengenai
rahasia diharamkannya babi dalam Islam. Mereka bertanya kepada Imam, "Kalian
(umat Islam) mengatakan bahwa babi haram, karena ia memakan sampah yang
mengandung cacing pita, mikroba-mikroba dan bakteri-bakteri lainnya. Hal itu
sekarang ini sudah tidak ada. Karena babi diternak dalam peternakan modern,
dengan kebersihan terjamin, dan proses sterilisasi yang mencukupi. Bagaimana
mungkin babi-babi itu terjangkit cacing pita atau bakteri dan mikroba
lainnya.?"

Imam Muhammad Abduh tidak langsung menjawab pertanyaan itu, dan dengan
kecerdikannya beliau meminta mereka untuk menghadirkan dua ekor ayam jantan
beserta satu ayam betina, dan dua ekor babi jantan beserta satu babi betina.

Mengetahui hal itu, mereka bertanya, "Untuk apa semua ini?" Beliau menjawab,
"Penuhi apa yang saya pinta, maka akan saya perlihatkan suatu rahasia."

Mereka memenuhi apa yang beliau pinta. Kemudian beliau memerintahkan agar
melepas dua ekor ayam jantan bersama satu ekor ayam betina dalam satu
kandang. Kedua ayam jantan itu berkelahi dan saling membunuh, untuk
mendapatkan ayam betina bagi dirinya sendiri, hingga salah satu dari
keduanya hampir tewas. Beliau lalu memerintahkan agar mengurung kedua ayam
tersebut.

Kemudian beliau memerintahkan mereka untuk melepas dua ekor babi jantan
bersama dengan satu babi betina. Kali ini mereka menyaksikan keanehan. Babi
jantan yang satu membantu temannya sesama jantan untuk melaksanakan hajat
seksualnya, tanpa rasa cemburu, tanpa harga diri atau keinginan untuk
menjaga babi betina dari temannya.

Selanjutnya beliau berkata, "Saudara-saudara, daging babi membunuh 'ghirah'
orang yang memakannya. Itulah yang terjadi pada kalian. Seorang lelaki dari
kalian melihat isterinya bersama lelaki lain, dan membiarkannya tanpa rasa
cemburu, dan seorang bapak di antara kalian melihat anak perempuannya
bersama lelaki asing, dan kalian membiarkannya tanpa rasa cemburu, dan
was-was, karena daging babi itu menularkan sifat-sifatnya pada orang yang
memakannya."

Kemudian beliau memberikan contoh yang baik sekali dalam syariat Islam.
Yaitu Islam mengharamkan beberapa jenis ternak dan unggas yang berkeliaran
di sekitar kita, yang memakan kotorannya sendiri. Syariah memerintahkan bagi
orang yang ingin menyembelih ayam, bebek atau angsa yang memakan kotorannya
sendiri agar mengurungnya selama tiga hari, memberinya makan dan
memperhatikan apa yang dikonsumsi oleh hewan itu. Hingga perutnya bersih
dari kotoran-kotoran yang mengandung bakteri dan mikroba. Karena penyakit
ini akan berpindah kepada manusia, tanpa diketahui dan dirasakan oleh orang
yang memakannya. Itulah hukum Allah, seperti itulah hikmah Allah.

Ilmu pengetahuan modern telah mengungkapkan banyak penyakit yang disebabkan
mengkonsumsi daging babi. Sebagian darinya disebutkan oleh Dr. Murad Hoffman
seorang Muslim Jerman, dalam bukunya "Pergolakan Pemikiran: Catatan Harian
Muslim Jerman", halaman 130-131: "Memakan daging babi yang terjangkiti
cacing babi tidak hanya berbahaya, tetapi juga dapat menyebabkan
meningkatnya kandungan kolestrol dan memperlambat proses penguraian protein
dalam tubuh, yang mengakibatkan kemungkinan terserang kanker usus, iritasi
kulit, eksim, dan rematik. Bukankah sudah kita ketahui, virus-virus
influenza yang berbahaya hidup dan berkembang pada musim panas karena medium
babi?"

Dr. Muhammad Abdul Khair, dalam bukunya Ijtihâdât fi at Tafsîr al Qur'an al
Karîm, halaman 112, menyebutkan beberapa penyakit yang disebabkan oleh
daging babi: "Daging babi mengandung benih-benih cacing pita dan cacing
trachenea lolipia. Cacing-cacing ini akan berpindah kepada manusia yang
mengkonsumsi daging babi tersebut. Patut dicatat, hingga saat ini, generasi
babi belum terbebaskan dari cacing-cacing ini. Penyakit lain yang ditularkan
oleh daging babi banyak sekali, di antaranya:

1. Kolera babi. Yaitu penyakit berbahaya yang disebabkan oleh virus
2. Keguguran nanah, yang disebabkan oleh bakteri prosillia babi.
3. Kulit kemerahan, yang ganas dan menahun. Yang pertama bisa menyebabkan
kematian dalam beberapa kasus, dan yang kedua menyebabkan gangguan
persendian.
4. Penyakit pengelupasan kulit.
5. Benalu eskares, yang berbahaya bagi manusia.

Fakta-fakta berikut cukup membuat seseorang untuk segera menjauhi babi:

1. Babi adalah hewan yang kerakusannya dalam makan tidak tertandingi hewan
lain. Ia makan semua makanan di depannya. Jika perutnya telah penuh atau
makanannya telah habis, ia akan memuntahkan isi perutnya dan memakannya lagi
untuk memuaskan kerakusannya. Ia tidak akan berhenti makan, bahkan memakan
muntahannya.
2. Ia memakan semua yang bisa dimakan di hadapannya. Memakan kotoran apa pun
di depannya, entah kotoran manusia, hewan atau tumbuhan, bahkan memakan
kotorannya sendiri, hingga tidak ada lagi yang bisa dimakan di hadapannya.
3. Ia mengencingi kotoranya dan memakannya jika berada di hadapannya,
kemudian memakannya kembali.
4. Ia memakan sampah, busuk-busukan, dan kotoran hewan.

5. Ia adalah hewan mamalia satu-satunya yang memakan tanah, memakannya dalam
jumlah besar dan dalam waktu lama, jika dibiarkan.
6. Kulit orang yang memakan babi akan mengeluarkan bau yang tidak sedap.

7. Penelitian ilmiah modern di dua negara Timur dan Barat, yaitu Cina dan
Swedia --Cina mayoritas penduduknya penyembah berhala, sedangkan Swedia
mayoritas penduduknya sekular-- menyatakan: daging babi merupakan merupakan
penyebab utama kanker anus dan kolon. Persentase penderita penyakit ini di
negara-negara yang penduduknya memakan babi, meningkat secara drastis.
Terutama di negara-negara Eropa, dan Amerika, serta di negara-negara Asia
(seperti Cina dan India). Sementara di negara-negara Islam, persentasenya
amat rendah, sekitar 1/1000. Hasil penelitian ini dipublikasikan pada 1986,
dalam Konferensi Tahunan Sedunia tentang Penyakit Alat Pencernaan, yang
diadakan di Sao Paulo.
Kini kita tahu betapa besar hikmah Allah mengharamkan daging dan lemak babi.
Untuk diketahui bersama, pengharaman tersebut tidak hanya daging babi saja,
namun juga semua makanan yang diproses dengan lemak babi, seperti beberapa
jenis permen dan coklat, juga beberapa jenis roti yang bagian atasnya
disiram dengan lemak babi. Kesimpulannya, semua hal yang menggunakan lemak
hewan hendaknya diperhatikan sebelum disantap. Kita tidak memakannya kecuali
setelah yakin bahwa makanan itu tidak mengandung lemak atau minyak babi,
sehingga kita tidak terjatuh ke dalam kemaksiatan terhadap Allah SWT, dan
tidak terkena bahaya-bahaya yang melatarbelakangi Allah SWT mengharamkan
daging dan lemak babi.

Tidak ada komentar: