Jumat, 23 Mei 2008

Jagoan Atasi Gastritis

Jagoan Atasi Gastritis

Jarang sarapan dan makan tak tepat waktu kerap dianggap sepele oleh sebagian orang. Kebiasaan itu mengantarkan Meirin Pujiati ke unit gawat darurat rumahsakit di Surabaya, Jawa Timur. Ia hampir pingsan. Bukan lantaran lapar, tetapi karena luka lambung.

Dokter Otjoeng Handajanto, ahli hidroterapi usus di Bandung, Jawa Barat, mengatakan lambung secara terpola memproduksi asam lambung. Manfaatnya agar tubuh mudah menyerap dan mencerna makanan. 'Saat lapar, otak memerintahkan lambung untuk mensekresi asam lambung,' kata dokter alumnus Universitat Bochum, Jerman, itu. Ketika tidak ada makanan yang masuk ke lambung, asam lambung batal terpakai. Itu bagai bumerang lantaran asam lambung bakal mensekresi dinding lambung.

Bila jadwal makan yang tidak teratur itu berlangsung terus-menerus, lambung sulit beradaptasi dalam memproduksi asam lambung. Akibatnya dinding lambung erosi. Yang dirasakan adalah perih dan mual persis seperti yang dialami Meirin. Pada tahap itu disebut gastritis. Jika dibiarkan terus, lama-lama akan terjadi pelukaan. 'Itulah yang dinamakan tukak lambung,' kata Otjoeng. Gangguan pada lambung itu-gastritis dan tukak-lazim disebut mag. Itu kita adopsi dari bahasa Belanda: maag yang artinya lambung.
Tinggi

Kedua gangguan kesehatan itu penyebabnya sama: pola makan tak teratur. Begitu juga Meirin. Seingat Meirin kebiasaan itu 'terpelihara' sejak 10 tahun lampau. Semula tak ada gangguan kesehatan yang berarti. Namun, beberapa tahun terakhir perempuan 46 tahun itu acap mual dan perih. Kadang-kadang disertai muntah. Puncaknya pada Juni 2007. Pagi itu ia mendadak hampir pingsan. Keruan saja seisi rumah panik dan bergegas membawa Meirin ke rumah sakit.

Hasil pemeriksaan laboratorium menunjukkan kadar asam lambungnya sangat tinggi. Sepekan lamanya ia opname. Dokter menyarankan agar ia disiplin makan dan menghindari makanan serta minuman pemicu asam lambung seperti kopi, pangan berlemak, mengandung cuka, lada, dan bumbu menyengat. Kondisinya membaik cuma sesaat. Sebab, sebulan berselang ia kembali ke unit gawat darurat. Penyebabnya sama: mag.

Memang tak disiplin makan bukan satu-satunya penyebab gangguan pada Meirin. Menurut dr Willi Japaries, dokter sekaligus herbalis di Jakarta, gangguan lambung juga dipicu oleh infeksi bakteri Helicobacter pylori. Bakeri anggota famili Helicobacteraceae itu merasa nyaman hidup di lapisan mukus perut dengan kandungan asam tinggi. Kondisi seperti itu ada di lambung.

Di samping bakteri dan tak disiplinnya makan, stres turut andil atas timbulnya penyakit mag. 'Pikiran tegang menyebabkan antibodi tubuh tidak bekerja optimal,' kata Otjoeng. Saat itulah bila bibit penyakit menginfeksi, tidak akan ada perlawanan dari tubuh. Jika sudah terjangkit, paramedis biasanya meresepkan obat yang mengandung antasid. Antasid kaya aluminium, magnesium, dan kalsium.
Peran magnesium

Karena enggan bolak-balik ke rumahsakit, Meirin tertarik mencoba obat lain yang ditawarkan rekannya. Namanya nigari alias sari air laut. Cairan itu diproses dari sisa pembuatan garam. Jadi, bukan sembarang air laut. Dalam pembuatan garam, terdapat 2 lapisan. Kira-kira 10 cm lapisan atas yang tak menjadi garam itu diolah menjadi sari air laut.

Ia mengkonsumsi nigari dengan cara meneteskannya di minuman. Air putih, teh, kopi, atau minuman lain tetap dapat diberi tambahan nigari. Sehari setidaknya ia mengkonsumsi 20 tetes. Sebulan kemudian perempuan kelahiran 1962 itu merasakan perbedaan. Perih dan mual mulai jarang dirasakan.

Bahkan, 2 bulan berselang hingga sekarang gangguan mag tak pernah datang. 'Saya sudah berani makan pedas dan tidak terserang mag,' kata Meirin sumringah. Bagaimana bisa nigari menyembuhkan mag? Sari air laut itu kaya mineral seperti magnesium sulfat, natrium klorida, magnesium klorida, dan kalsium klorida. Kandungan utamanya magnesium, mineral terbanyak keempat dalam tubuh. Magnesium itulah yang berjasa dalam menghambat perkembangbiakan bakteri H. pylori dalam lambung.

Menurut Tatsuya Kosaka, direktur Pusat Riset Nigari, konsumsi nigari menekan populasi bakteri jahat dalam tubuh, termasuk H. pylori. Bakteri itu keluar berbarengan dengan feses. Bila jumlah bakteri jahat dalam tubuh berkurang, daya tahan tubuh pun meningkat.

Magnesium juga merupakan bahan esensial dalam cairan sel sekaligus berperan dalam proses metabolisme energi. Menjaga kesehatan jantung adalah tugas lain magnesium. 'Ia mampu mencegah pengendapan lemak di dinding pembuluh darah jantung,' kata Prof Dr dr Bambang Wirjatmadi dari bagian gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.
Temulawak

Sari air laut bukan satu-satunya alternatif penyembuh gangguan lambung. Temulawak Curcuma xanthorrhiza pun memiliki khasiat serupa. Menurut Prof Dr Sidik, guru besar Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran, temulawak kaya kurkumin dan minyak asiri. Kadar minyak asiri mencapai 6% berperan meredakan gangguan lambung. Fungsinya mencegah produksi asam lambung berlebihan. Selain itu, minyak asiri pada temulawak juga bersifat antibakteri.

Obat lain yang tak kalah tokcer mengatasi mag adalah minyak kelapa murni yang sohor sebagai VCO. Virgin coconut oil itu mampu memberikan energi cepat setelah dikonsumsi. Makanya jaringan dalam tubuh tidak akan merasa lapar.

Karena tidak merasa lapar, otak pun tidak memerintahkan sekresi asam lambung. Secara bertahap gejala gastritis pun berkurang. Bagaimana pun mencegah tetap lebih baik ketimbang harus mengobati. Jika penyakit itu menginfeksi, nigari, temulawak, dan VCO hanya sebagian kecil untuk mengatasinya.

Tidak ada komentar: