Jumat, 23 Mei 2008

Obat Kanker dan Diabetes

DIABETES MELITUS, SI PEMAKAN TUBUH DIABETESI

Diabetes Melitus adalah penyakit metabolisme dengan kriteria kadar gula darah yang tinggi. Gula darah sewaktu > 200mg%, atau gula darah puasa >140mg%, atau gula darah 2 jam setelah makan 75g glukosa >200mg%.

Penderita DM (diabetesi) sering tidak menyadari tingginya gula darahnya kecuali pada saat yang tidak disengaja, misalnya cek kesehatan untuk melamar pekerjaan, atau periksa ke dokter dengan gejala yang sebenarnya merupakan manifestasi penyakit yang sudah kronis, misal bekas kencingnya dikerubuti semut, sering kesemutan, sering cepat merasa lelah.

Tingginya kadar gula disebabkan terganggunya organ pankreas sehingga hormon insulin yang dihasilkan jumlahnya sedikit yang tidak mencukupi untuk menurunkan kadar gula darah atau jumlahnya mencukupi namun kualitasnya rendah sehingga tetap tidak bisa menurunkan kadar gula darah. Kerja Insulin adalah mendorong glukosa darah ke sel tertentu (untuk diubah menjadi energi) dan mengubah kelebihan glukosa darah menjadi glikogen yang disimpan di hati dan otot sebagai timbunan energi.

DM adalah penyakit berbahaya karena bila tidak tertangani mengakibatkan komplikasi ke semua bagian tubuh, dari kulit, mata, jantung, ginjal, pembuluh darah sampai tangan dan kaki. Tiga kondisi DM yang dapat menyebabkan kematian: gangguan pembuluh darah otak, gangguan pembuluh darah jantung dan otot jantung, gangguan fungsi ginjal.

DM tergolong penyakit keturunan, sehingga seseorang yang memiliki orang tua DM harus menjaga pola hidupnya dari faktor-faktor yang dapat memicu munculnya DM.
Gejala utama DM adalah 3P, polidipsi (banyak minium), polifagi (banyak makan), poliuri (banyak kencing). Gejala lainnya:

1. Penurunan berat badan dalam waktu yang singkat akibat dari hilangnya jaringan lemak dan otot sehingga sering dikatakan diabetesi makan tubuhnya sendiri,
2. Astenia (rasa lemah), terjadi karena badan kehilangan air dan elektrolit lewat urin,
3. Rasa nyeri,laki-laki pada zakarnya, perempuan pada duburnya,
4. Kejang-kejang kaki, terjadi akibat hilangnya elektrolit serta dehidrasi,
5. Pembesaran hati,
6. Gangguan Penglihatan, katarak,
7. Adanya Glukosa di dalam urin,
8. Gatal-gatal,
9. kesemutan di ujung-ujung jari,
10. disfungsi ereksi.

Mengobati gejalanya saja, misal dengan operasi katarak, tanpa melakukan terapi DM sebagai penyebabnya adalah tindakan yang kurang tepat.

DM perlu waktu 12 tahun untuk bisa menimbulkan tanda yang bisa dideteksi dengan laboratorium, artinya, bila telah muncul hasil positif di laboratorium berarti perkembangan penyakitnya telah jauh, hingga bertahun-tahun. Deteksi melalui tanda di tangan dan iris akan dapat diketahui adanya potensi DM dalam taraf yang dini.
Penyebab DM dikelompokkan dalam tiga jenis:

1. Ketidakseimbangan Suhu dan atau
2. Ketidakseimbangan Angin (misal faktor genetik, trauma, infeksi, tumor, kurang olah raga, stres psikis) dan
3. Toksid (misal pola hidup dan pola makan yang salah). Toksid, menjadi penyebab mayoritas penderita DM di dunia. Ketiganya menyebabkan penurunan fungsi pankreas yang berakibat rendahnya kualitas dan kuantitas insulin yang dihasilkan.

DM diklasifikasi menjadi dua: primer dan sekunder. DM primer adalah yang penyebabnya tidak diketahui pasti, ada dua jenis :

1. DM tipe1/auto imun DM (ada dua jenis : DM tergantung insulin dan DM tak tergantung insulin)
2. DM tipe 2/non auto imun DM (ada tiga jenis : yang tergantung insulin, yang tak tergantung insulin dan yang menyerang anak muda/MODY.

DM sekunder adalah DM yang disebabkan oleh berbagai gangguan, seperti : penyakit pankreas, abnormalitas hormon, obat-obatan,abnormalitas reseptor insulin, genetis. Secara sederhana DM cukup dibagi dua : yang tergantung insulin dan yang tidak tergantung insulin dan 90% diabetesi adalah tipe yang tidak tergantung insulin. Mulai terdeteksi rata-rata di atas umur 40 tahun, terutama pada orang-orang yang kelebihan berat badan dan memiliki pola makan yang salah.

Komplikasi DM

* Nefropati Diabetik,yakni penurunan fungsi ginjal dengan tanda awal ditemukannya protein di urin, bisa mencapai 200mg/menit (normal 15mg/menit). Tekanan darah naik secara bertahp. Muncul gejala gagal ginjal kronis seperti mual, muntah, nafsu makan turun, gangguan konsentrasi hingga gangguan kesadaran hingga koma, anemia, kejang dan perdarahan selaput lendir mulut.
* Neuropati Diabetik, kondisi rusaknya saraf dengan gejala kesemutan di kaki dan tangan, berkurangnya sensasi terhadap getaran dan nyeri hingga tidak sadar kalau kakinya tertusuk paku atau terluka, rasa panas seperti terbakar di ujung tubuh misal di kantong zakar, rasa nyeri seperti disayat di ujung jari kaki, sulit membedakan temperatur panas dan dingin, otot lengan atas dan tungkai atas lemah, mata jereng, disfungsi ereksi sementara atau menetap.
* Kematian Otot Jantung dan Pembuluh Darah Otak. Resiko serangan jantung dan stroke pada diabetesi bisa mencapai 30 hingga 400% lebih tinggi dibanding non DM. Kadar gula darah tinggi menyebabkan pengerasan dan penebalan pembuluh darah apalagi dengan tingginya kadar lemak jahat. Di jantung aliran darah berkurang, otot jantung melemah dan terjadi gagal jantung dengan gejala sesak untuk beraktivitas, bila otot jantung mati, diabetesi bisa mati mendadak. Gejala lain adalah jantung berdebar meski saat istirahat karena terganggunya saraf otonom di jantung. Gangguan pembuluh darah di otak menyebabkan kepikunan karena suplai darah menurun. Pengerasan pembuluh darah menaikkan tensi darah, pembuluh darah otak pecah, terjadilah stroke. Resiko serangan jantung dan stroke pada diabetesi bisa mencapai 30 hingga 400% lebih tinggi dibanding non DM.
* Retinopati Diabetik. Kadar gula darah yang tinggi menyebabkan mata menjadi sembab. Penglihatan berangsur berkurang. Lensa mata menjadi keruh atau katarak,pandangan berkabut, retina mata rusak.
* Hipoglikemi. Kondisi sangat rendahnya kadar gula darah di bawah 50md/dL dengan gejala keringat dingin di wajah, gemetar, lemas, lapar, mual, tekanan darah turun, gelisah, jantung berdebar, sakit kepala, kesemutan di jari tangan dan bibir yang bila tak segera diatasi bisa menyebabkan kejang dan koma. Penyebab hipoglikemi adalah pemakaian obat diabet dengan dosis tinggi, puasa terlalu lama, setelah minum obat tidak atau terlambat makan, penggunaan obat diabet jangka lama pada manula tau sedang sakit berat, gangguan fungsi ginjal, hepatitis berat, kadar insulin tinggi pada tumor. Mengatasinya mudah, cukup minum manis, minum madu atau 2 sendok makan glukosa murni.
* Kelainan Kulit. Indra perasa menjadi tumpul, tidak bisa merasakan sesuatu, pasokan darah dan oksigen menurun sehingga luka mudah meluas dan sulit sembuh. Muncul bentol kecil di mata kaki, kaki, lengan atas (dermopati). Timbul gelembung (bullae) di punggung atau telapak kaki. Muncul jaringan granulasi merah di dada dan lengan atas.

Pengobatan DM meliputi 6 aspek:

1. Edukasi,
2. Perubahan pola hidup, misal pengendalian stres, peningkatan spiritual,
3. Perubahan pola makan, dengan menerapkan Food Combining, menghindari makanan dan minuman yang tidak bermanfaat,
4. Olah raga yang teratur, tiap 2 hari sekali,
5. Terapi Konvensional dengan obat-obatan kimia, bagi diabetesi yang telah mengkonsumsi dan secara bertahap diturunkan dosisnya sampai kemudian ditinggalkan dan secara penuh beralih ke Pengobatan Tradisional yang meliputi Herbal dan Teknik Terapi, seperti kiropraksi, akupunktur, akupresur dan Bekam. Dengan pengobatan tunggal semata obat kimia, sebaik apapun jenisnya tidak akan berguna karena sifatnya yang simtomatis dan fungsi pankreas tiap tahun tetap akan menurun secara signifikan.


Fungsi herbal dalam mengobati DM adalah : menurunkan kadar gula darah, memperbaiki fungsi pankreas, membangun kembali sel dan jaringan pankreas yang rusak, meningkatkan efektifitas insulin serta menyembuhkan komplikasi DM.

Beberapa Herbal yang sesuai untuk DM:

1. Buah Pare, mengandung charantin, polipeptida P dan Visin yang bersifat Hipoglikemik,
2. Buah Makasar, sangat baik untuk DM pada saat kadar gulanya cukup tinggi,
3. Daun Pegagan, memperbaiki peredaran darah dan mengenyahkan toksin,
4. Brotowali (Tinospora Crispa),
5. Lidah Buaya (Aloe Vera), menstimulasi pankreas,
6. Haba Sauda (Nigella Sativa), menstimulasi pankreas,
7. Ciplukan (Physallis Peruviana),
8. Daun Mimba (Azhadirachta Indica Juss),
9. Sambiloto (Andrograpis Panikulata),
10. Pulai (Alstonia Scholaris R. Br)
11. (Tetracera Indica),
12. (Pithecellobium Jiringa),
13. (Barringtonia Racemosa),
14. Mahkota Dewa (Phaleria Macrocarpa)
15. Virgin Cocounot Oil



Hikmah Pengharaman Babi

Hal ini penting untuk diketahui, terutama oleh pemuda-pemuda kita yang sering pergi ke negara-negara Eropa dan Amerika, yang menjadikan daging babi sebagai makanan pokok dalam hidangan mereka.

Dalam kesempatan ini, saya sitir kembali kejadian yang berlangsung ketika Imam Muhammad Abduh mengunjungi Perancis. Mereka bertanya kepadanya mengenai rahasia diharamkannya babi dalam Islam. Mereka bertanya kepada Imam, "Kalian (umat Islam) mengatakan bahwa babi haram, karena ia memakan sampah yang mengandung cacing pita, mikroba-mikroba dan bakteri-bakteri lainnya. Hal itu sekarang ini sudah tidak ada. Karena babi diternak dalam peternakan modern, dengan kebersihan terjamin, dan proses sterilisasi yang mencukupi. Bagaimana mungkin babi-babi itu terjangkit cacing pita atau bakteri dan mikroba lainnya.?"

Imam Muhammad Abduh tidak langsung menjawab pertanyaan itu, dan dengan kecerdikannya beliau meminta mereka untuk menghadirkan dua ekor ayam jantan beserta satu ayam betina, dan dua ekor babi jantan beserta satu babi betina.

Mengetahui hal itu, mereka bertanya, "Untuk apa semua ini?" Beliau menjawab, "Penuhi apa yang saya pinta, maka akan saya perlihatkan suatu rahasia."

Mereka memenuhi apa yang beliau pinta. Kemudian beliau memerintahkan agar melepas dua ekor ayam jantan bersama satu ekor ayam betina dalam satu kandang. Kedua ayam jantan itu berkelahi dan saling membunuh, untuk mendapatkan ayam betina bagi dirinya sendiri, hingga salah satu dari keduanya hampir tewas. Beliau lalu memerintahkan agar mengurung kedua ayam tersebut.

Kemudian beliau memerintahkan mereka untuk melepas dua ekor babi jantan bersama dengan satu babi betina. Kali ini mereka menyaksikan keanehan. Babi jantan yang satu membantu temannya sesama jantan untuk melaksanakan hajat seksualnya, tanpa rasa cemburu, tanpa harga diri atau keinginan untuk menjaga babi betina dari temannya.

Selanjutnya beliau berkata, "Saudara-saudara, daging babi membunuh 'ghirah' orang yang memakannya. Itulah yang terjadi pada kalian. Seorang lelaki dari kalian melihat isterinya bersama lelaki lain, dan membiarkannya tanpa rasa cemburu, dan seorang bapak di antara kalian melihat anak perempuannya bersama lelaki asing, dan kalian membiarkannya tanpa rasa cemburu, dan was-was, karena daging babi itu menularkan sifat-sifatnya pada orang yang memakannya."

Kemudian beliau memberikan contoh yang baik sekali dalam syariat Islam. Yaitu Islam mengharamkan beberapa jenis ternak dan unggas yang berkeliaran di sekitar kita, yang memakan kotorannya sendiri. Syariah memerintahkan bagi orang yang ingin menyembelih ayam, bebek atau angsa yang memakan kotorannya sendiri agar mengurungnya selama tiga hari, memberinya makan dan memperhatikan apa yang dikonsumsi oleh hewan itu. Hingga perutnya bersih dari kotoran-kotoran yang mengandung bakteri dan mikroba. Karena penyakit ini akan berpindah kepada manusia, tanpa diketahui dan dirasakan oleh orang yang memakannya. Itulah hukum Allah, seperti itulah hikmah Allah.

Ilmu pengetahuan modern telah mengungkapkan banyak penyakit yang disebabkan mengkonsumsi daging babi. Sebagian darinya disebutkan oleh Dr. Murad Hoffman, seorang Muslim Jerman, dalam bukunya "Pergolakan Pemikiran: Catatan Harian Muslim Jerman", halaman 130-131: "Memakan daging babi yang terjangkiti cacing babi tidak hanya berbahaya, tetapi juga dapat menyebabkan meningkatnya kandungan kolestrol dan memperlambat proses penguraian protein dalam tubuh, yang mengakibatkan kemungkinan terserang kanker usus, iritasi kulit, eksim, dan rematik. Bukankah sudah kita ketahui, virus-virus influenza yang berbahaya hidup dan berkembang pada musim panas karena medium babi?"

Dr. Muhammad Abdul Khair, dalam bukunya Ijtihâdât fi at Tafsîr al Qur'an al Karîm, halaman 112, menyebutkan beberapa penyakit yang disebabkan oleh daging babi: "Daging babi mengandung benih-benih cacing pita dan cacing trachenea lolipia. Cacing-cacing ini akan berpindah kepada manusia yang mengkonsumsi daging babi tersebut. Patut dicatat, hingga saat ini, generasi babi belum terbebaskan dari cacing-cacing ini. Penyakit lain yang ditularkan oleh daging babi banyak sekali, di antaranya:

1. Kolera babi. Yaitu penyakit berbahaya yang disebabkan oleh virus
2. Keguguran nanah, yang disebabkan oleh bakteri prosillia babi.
3. Kulit kemerahan, yang ganas dan menahun. Yang pertama bisa menyebabkan kematian dalam beberapa kasus, dan yang kedua menyebabkan gangguan persendian.
4. Penyakit pengelupasan kulit.
5. Benalu eskares, yang berbahaya bagi manusia.

Fakta-fakta berikut cukup membuat seseorang untuk segera menjauhi babi:

1. Babi adalah hewan yang kerakusannya dalam makan tidak tertandingi hewan lain. Ia makan semua makanan di depannya. Jika perutnya telah penuh atau makanannya telah habis, ia akan memuntahkan isi perutnya dan memakannya lagi, untuk memuaskan kerakusannya. Ia tidak akan berhenti makan, bahkan memakan muntahannya.

2. Ia memakan semua yang bisa dimakan di hadapannya. Memakan kotoran apa pun di depannya, entah kotoran manusia, hewan atau tumbuhan, bahkan memakan kotorannya sendiri, hingga tidak ada lagi yang bisa dimakan di hadapannya.

3. Ia mengencingi kotoranya dan memakannya jika berada di hadapannya, kemudian memakannya kembali.

4. Ia memakan sampah, busuk-busukan, dan kotoran hewan.

5. Ia adalah hewan mamalia satu-satunya yang memakan tanah, memakannya dalam jumlah besar dan dalam waktu lama, jika dibiarkan.

6. Kulit orang yang memakan babi akan mengeluarkan bau yang tidak sedap.

7. Penelitian ilmiah modern di dua negara Timur dan Barat, yaitu Cina dan Swedia --Cina mayoritas penduduknya penyembah berhala, sedangkan Swedia mayoritas penduduknya sekular-- menyatakan: daging babi merupakan merupakan penyebab utama kanker anus dan kolon. Persentase penderita penyakit ini di negara-negara yang penduduknya memakan babi, meningkat secara drastis. Terutama di negara-negara Eropa, dan Amerika, serta di negara-negara Asia (seperti Cina dan India). Sementara di negara-negara Islam, persentasenya amat rendah, sekitar 1/1000. Hasil penelitian ini dipublikasikan pada 1986, dalam Konferensi Tahunan Sedunia tentang Penyakit Alat Pencernaan, yang diadakan di Sao Paulo.

Kini kita tahu betapa besar hikmah Allah mengharamkan daging dan lemak babi. Untuk diketahui bersama, pengharaman tersebut tidak hanya daging babi saja, namun juga semua makanan yang diproses dengan lemak babi, seperti beberapa jenis permen dan coklat, juga beberapa jenis roti yang bagian atasnya disiram dengan lemak babi.

Kesimpulannya, semua hal yang menggunakan lemak hewan hendaknya diperhatikan sebelum disantap. Kita tidak memakannya kecuali setelah yakin bahwa makanan itu tidak mengandung lemak atau minyak babi, sehingga kita tidak terjatuh ke dalam kemaksiatan terhadap Allah SWT, dan tidak terkena bahaya-bahaya yang melatarbelakangi Allah SWT mengharamkan daging dan lemak babi.

so, masih mau makan DAGING BABI????


Heart Facts

AORTA The main artery that receives blood from the left side of the heart and circulate it through the rest of the body. The blood in aorta is rich in oxygen and will appear bright red.
PULMONARY ARTERY This artery carries blood from right side of the heart to the lungs for oxygenation. As the blood passes through small blood vessels in the lungs, it will take up oxygen.
CORONARY ARTERIES These are small arteries running on the surface of the heart, supplying the heart muscle with oxygen and nutrients. There are usually three main coronary arteries supplying the heart.
HEART MUSCLES Also called myocytes. These muscle cells pumps blood in and out of the heart during its contraction. If the muscles are weak, heart failure results.
GREAT VEINS These veins, return poorly oxygenated blood from the body to the right side of the heart. Blood from upper parts returns via SVC (superior vena cava) and from the lower parts via IVC (inferior vena cava).


Heart Facts

The heart weighs about 350 to 450 grams in an average adult.

It pumps about 80 cc of blood per heart beat. At average heart beat of 70 per minute, in a day, the heart would have pumped 8 thousand liters of blood around the body.

It is on automatic. Via specialised group of cells, the heart has a natural pacemaker that will regulate the heart rate.

Some specialised muscle cells act as a conducting pathway, much like electrical circuit. Signals from the pacemaker is transmitted to heart muscle in orderly fashioned.

Cardiac valves separate the various chambers and great blood vessels. Acting like a door, it allows blood flow only in one direction. There are four valves in a normal heart.

Coronary arteries are special blood vessels running on the surface of the heart. They supply nutrient-rich blood to the hardworking heart muscle. A narrowing or blockage of these arteries causes heart attacks and coronary artery disease.

Major risk factors for coronary artery disease are:

* Smoking
* High cholesterol level
* High blood pressure
* Diabetes mellitus
* Family history

Exercises increase the demand on circulatory system and condition it in the long run to work more efficiently. Walking, light jogging, swimming or cycling for 30 to 40 minutes at least three times per week is recommended.

Heart disease could be silent in the early stage. It may be worthwhile to undergo routine physical examination and stress test, especially if you are above 45.

Prudent and healthy lifestyles are important preventive measures. Regular exercise, keeping optimal body weight, good balanced diet and stress reduction are important.

Tidak ada komentar: