Kamis, 27 Agustus 2009

MENJEGAL GAGAL GINJAL

Fungsi ginjal tidak kalah penting dibandingkan dengan organ tubuh lain. Bagaikan filter, ginjal menyarinq kotoran dalam tubuh kita. Apa jadinya kalau ginjal kita rusak? Bagaimana mencegahnya? Ikutilah hasil wawancara dengan Prof Dr. R.P. Sidabutar, dokter ahli ginjal, kepala sub bagian ginjal dari hipertensi Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSCM FKUI

Minumlah air putih yang cukup, kalau Anda seorang sopir bus," pesan Prof. Dr. R.P. Sidabutar. Sopir bus yang sehari suntuk kerjanya duduk di belakang setir, dikelilingi hawa panas, kalau tidak cukup minum air putih mudah terkena penyakit batu ginjal.

Sebenarnya anjuran pakar ahli ginjal ini tidak hanya ditujukan kepada pak sopir, tapi juga mereka yang banyak bekerja di pabrik dengan lingkungan yang panas atau bekerja langsung di bawah terik matahari atau yang berpembawaan keluar banyak keringat. Maka tidak heran kalau di kalangan petani pun yang notabene banyak bekerja di bawah terik matahan, banyak yang terserang penyakit ini, bahkan terbanyak dibandingkan dengan penyakit lain. "SoaInya, pak tani sering menunda minum sampai datangnya jam istirahat. Padahal tubuhnya sudah lama membutuhkan air setelah banyak mengeluarkan keringat," tuturnya.

Seberapa banyak air putih yang dibutuhkan seseorang? "Persoalannya, bukan berapa air putih yang harus diminum, tapi lebih pada berapa banyak air kencing yang harus diproduksi," katanya. . Ahli penyakit ginjal ini menyatakan dalam sehari air kencing yang diproduksi paling tidak harus 1,5 - 2 liter. Jadi, pada umumnya air putih yang dibutuhkan ± 2 - 2,5 l/hari. Selain minum banyak, kita jangan sampai menahan kencing apalagi sampai berjam jam.

Batu ginjal ini kalau tidak ditangani tuntas bisa menjadi salah satu penyebab fimbulnya gagal ginjal kronis (GGK), khususnya kalau batu menyangkut dalam saluran kemih atas, yang mudah mengakibatkan infeksi.

Jumlah penderita gagal ginjal terminal (yang membutuhkan terapi pengganti, transplantasi atau cuci darah) di Indonesia kini 20 orang per I juta penduduk per tahun. Angka ini semakin hari semakin bertambah. Dari jumlah ini kira-kira 10% penderita muda usia (20 -30-an). Peralihan dari negara agraris menuju negara industri, menurut Sidabutar, menyebabkan penyakit berpola agraris maupun industri hampir berimbang. Penelitian Persatuan Ahli Penyakit Dalam Indonesia 1993 menunjukkan, penyakit gagal ginjal dan hipertensi menduduki peringkat 6 dan 7. Apabila digabungkan keduanya berada di urutan ke-4 setelah penyakit demam tifoid, TBC, dan enteritis (radang usus).

Terjadinya GGK a.l. karena obstruksi infeksi akibat timbulnya batu (batu kalsium oksalat) dalam ginjal atau pada saluran kemih tadi. Penyebabnya bisa unsur keturunan, kekurangan minum, kurang gerak atau olahraga, penguapan air dari kulit yang terlalu banyak, kegemukan, dll.
Sejumlah kelasi dan opsir kapal di sebuah negara Skandinavia pernah diteliti. Ternyata para kelasi yang banyak melakukan pekerjaan fisik, penderita batu ginjalnya jauh lebih sedikit dibandingkan dengan para opsirnya. Suatu bukti bahwa banyak melakukan aktivitas fisik sebenarnya dapat mengurangi risiko terjadinya batu ginjal.

Namun, menurut penelitian tahun 1993, penyebab gagal ginjal karena faktor baru tadi kini merupakan-penyebab kedua di Indonesia. Penyebab utamanya malah karena gangguan sistem kekebalan tubuh penderita (disebut glomerulonefritis) yang dapat dicetuskan lewat infeksi. Kalau timbul infeksi, badan kita akan membentuk zat anti terhadap infeksi tersebut. Kemudian ikatan antigen dari infeksi dan antibodi badan kita membentuk kompleks zat-zat kekebalan. Nah, zat-zat kompleks kekebalan yang menyangkut pada ginjal ini bisa menjadi penyebab kerusakan ginjal. Disini memang pencegahannya sulit karena penyebabnya erat dengan sistem kekebalan tubuh kita sendiri.

Sedangkan penyakit diabetes (gula) merupakan biang keladi gagal ginjal urutan ketiga di Indonesia dan urutan pertama di negara industri. Akhir akhir ini di Indonesia angka penderita GGK akibat penyakit diabetes pun naik, sebaliknya GGK karena batu ginjal, menurun (Iihat tabel). Diabetes memang mudah menyebabkan perubahan pada pembuluh darah pada ginjal, sehingga mengakibatkan kerusakan ginjal (diabetik nefropati).

Pengaruh makanan dan obat
Bahwa makanan berpengaruh terhadap terbentuknya batu ginjal, memang ada benarnya, terutama yang mengandung kalsium dan oksalat tinggi. Tapi apakah kita lalu sama sekali tidak boleh mengkonsumsi sayuran atau makanan lain yang mengandung zat tersebut? "Tentu saja tidak," ujar Sidabutar pula. "Kedua zat tersebut perlu buat kesehatan tubuh kita asalkan jumlahnya berimbang dengan makanan lain." Kalau seseorang terkena batu ginjal, perlu diteliti makanan apa yang menjadi kebiasaannya. Ahli gizi akan memberikan pengarahan makanan apa yang perlu dibatasi. MisaInya kalau batu terbentuk karena kalsium oksalat, tentu harus mengurangi makanan mengandung oksalat tinggi, sepert bayarn, daun pepaya, daun katuk, sawi, kedelai, udang, teri, dll. Kalau karena kadar asam urat tinggi, tentu penderita perlu menghindari makanan seperti daging kambing, jeroan, otak, dll.

Waspada terhadap obat
Salah satu penyebab lain gagal ginjal adalah penggunaan obat-obatan yang berlebihan, khususnya antibiotik atau obat-obatan lain yang belum pernah diuji coba pada binatang percobaan. "Seseorang tidak dilarang untuk minum obat-obatan baru untuk penguat tubuh entah itu dari rumput laut, rumput gandum, ramuan tradisional, dll., sejauh kondisi ginjalnya masih bagus," kata Sidabutar. "Tapi kalau sudah mempunyai bakat atau kecenderungan penyakit ginjal hendaknya berhati-hati. Sebab bisa jadi obat tersebut sebagai pencetus gagal ginjal." Seorang pasien yang dulu ginjalnya masih berfungsi 20%, gara-gara minum obat tanpa konsultasi dokter, fungsinya bisa menurun menjadi tinggal 5%.

Namun, gagal ginjal yang disebabkan oleh obat-obatan atau komplikasi penyakit lain ini acap kali bersifat akut (gagal ginjal akut). Kalau segera dapat pertolongan, ada kemungkinan secara cepat atau lambat kondisi ginjal bisa pulih kembali dengan pemberian obat atau menjalani cuci darah selama beberapa jam dan diulang sesuai kebutuhan. Penderita GGA banyak pula akibat komplikasi penyakit lain seperti terserang diare hebat, stroke, diabetes, dll. dalam kondisi yang agak berat. GGA di sini bisa disertai kelebihan atau kekurangan cairan, asidosis metabolik berat, hiperkalemia (tinggi potasium dalam darah), urernia, dll.

Gejala menurunnya fungsi ginjal memang sering kali Tidak kentara, . apalagi jenis glomerulopati tadi Sering kali progresif penyakitnya begitu cepat sehingga dalam satu bulan saja ginjal sudah rusak. Atau bisa juga karena perkembangan penyakitnya perlahan-lahan sampai tidak tampak adanya gejala. Tahu tahu ginjalnya sudah rusak

Namun, menurut Sidabutar, dari pengamatan perangai kencing setiap hari, gangguan pada ginjal dapat dicurigai. Misalnya, biasanya dalam satu malam kencing hanya I kali, mendadak kencing sampai 3 4 kali, warna kencing berubah atau keruh. Setiap kencing terasa sakit, atau sering terasa tidak puas (Jawa: anyang anyangan). Sakit pinggang juga merupakan gejala, tapi tidak khas. Sakit pinggang yang menunjukkan geiala gangguan ginjal pada umumnya pada pinggang bagian atas.

Pemeriksaan urine di laboratorium secara berkala bisa membantu penemuan adanya kelainan pada ginjal Misalnya kadar protein dalam urine tinggi, ditemukan kristal, dll.

Kapan batu diambil
Bila seseorang diketahui menderita batu ginjal, dokter tidak langsung mengambil tindakan bedah pada pasien untuk diangkat batunya.

"Yang utama tentu memberikan kesernpatan pasien untuk hidup lebih panjang dengan kualitas hidup yang baik," kata Sidabutar. Walaupun ada batu bersarang pada ginjalnya tapi kalau tidak pernah memberikan keluhan yang berarti, apalagi usia sudah lanjut, dokter akan membiarkan batu tetap bersarang pada ginjalnya. Pasien cukup diberikan obat sambil dilihat dan dikontrol perkembangannya secara teratur. "Pada para lansia risiko operasi akan lebih besar, apalagi kondisi si pasien tidak mengizinkan," tambahnya. Namun, kalau timbul keluhan seperti sering kolik (rasa sakit luar biasa akibat batu masuk ke dalam saluran kencing yang sempit, sehingga bagian batu yang tajam menggesek-gesek dinding saluran), sering demam, keluar masuk rumah sakit, fungsi ginjal terganggu, tidak bisa lain harus dibedah.

Penghancuran batu bisa dengan sistem tembak, menggunakan sinar laser. "Tapi, pada umumnya saya sangat berhati-hati menganjurkan pasien dari daerah melakukan sistem tembak ini," demikian Sidabutar pula. "SoaInya, tindakan ulang dan lain-lain lagi akan merepotkan dan menambah biaya si pasien untuk mondar-mandir datang ke Jakarta," tanibahnya. Tidak seperti pembedahan, pengobatan dengan sistem tembak laser ini, menurut pakar ginjal ini, tidak selalu menjamin sepenuhnya pernecahan batu sekaligus.

Cuci darah dan transplantasi
Apa sebenarnya fungsi ginjal dalarn tubuh kita? Dua ginjal kita yang letaknya di atas pinggul kiri dan kanan bisa diibaratkan pabrik pemurni kotoran yang masuk ke dalam tubuh, selain juga menjaga kandungan garam garaman agar tetap stabil. Ginjal kita merupakan komposisi sejuta unit nephron dan setiap nephronnya mampu menghasflkan urine. Dalam waktu 24 jam tak kurang dari 180 l cairan urine primer diperas dari darah yang berasal dari jantung, lalu dimurnikan dalam ginjal. Dalam waktu yang sama, jumlah cairan urine yang dikeluarkan dari tubuh sekitar 1,5 l.

Ginjal memurnikan. kembali 99% cairan tubuh organisme dan hanya 1% yang dibuang sebagai pelarut limbah hasil metabolisme, yakni berupa air kencing. Bayangkan saja bagaimana kondisi tubuh kalau ginjal kita tidak berfungsi! Kalau fungsi ginjal tinggal 5% ke bawah atau disebut mengalami gagal ginjal terminal tidak bisa lain kecuali menjalani cuci darah atau pencangkokan ginjal. Kalau fungsinya masih di atas 5% diusahakan diobati ditambah pasien harus melakukan pantang makanan ketat, khususnya yang tinggi protein, zat besi dan kalium tinggi. Makanan digantikan dengan diet protein komposisi asam amino esensial (rendah protein, tinggi kalori). Menurunnya fungsi ginjal biasanya diikuti dengan gejala lemas, mual, pusing, pucat karena anemia, kaki bengkak, tekanan darah meninggi.

Terjadinya anemia (kekurangan butir-butir darah merah), karena seharusnya fungsi ginjal a.l. menghasilkan hormon eritropoetin yang ikut membantu produksi sel darah merah. Pada gagal ginjal zat ini berkurang. Tekanan darah melonjak akibat tubuh kelebihan sodium dan air yang tak dapat dikeluarkan tubuh.

Donor ginjal dari mana?
Cuci darah seumur hidup merupakan tindakan yang harus dilakukan bila ginjal tak berfungsi lagi. Cuci darah yang menggunakan mesin dialisis, berfungsi menyaring air dan kotoran atau racun dalam darah. Sekali cuci darah yang memakan waktu 4 - 5 jam menghabiskan ongkos Rp 150,000,- - Rp 200.000,- kecuali dengan kartu Askes. Paling tidak dalam seminggu harus menjalani dua kali cuci darah. Tindakan ini memang sangat melelahkan dan membosankan pasien. Tapi tidak ada jalan lain!

Pelaksanaan pencangkokan ginjal yang sejak tahun 1977 sudah bisa dilaksanakan di Indonesia merupakan alternatif tindakan lain. Sampai akhir tahun 1993 sudah lebih dari 250 penderita gagal ginjal yang berhasil menjalani cangkok ginjal, Panjang hidup ginjal terlama 17 tahun. Sedangkan donor termuda 16 tahun dan tertua 64 tahun. Resipien termuda 14 tahun, tertua 65 tahun. Sumber donor terbanyak masih dari kalangan keluarga resipien. Masih adanya kendala pencangkokan ginjal di Indonesia dikatakan oleh Sidabutar a.l. karena kekurangan donor dan biaya yang masih belum terjangkau rata-rata penduduk Indonesia, kecuali kalau. didukung asuransi kesehatan.

Menerima donor dari bukan keluarga, memang diizinkan asalkan tidak bersifat komersial. Undang-undang Kesehatan (UUK) di Indonesia tetap melarang memperjual belikan organ ginjal. Apalagi hasil transplantasi ginjal dari donor hidup yang komersial sering kurang memadai karena prosedur transplantasi acap kali dilakukan di bawah standar. Artinya, donor diterima begitu mudah tanpa meneliti dulu beberapa faktor penunjang keberhasilannya.

Namun, UUK Indonesia nomor 23 tahun 1992 mernbuka kesernpatan mempergunakan organ tubuh jenazah. "Diharapkan ini akan semakin berkembang," ujar Sidabutar pula.

Penggunaan donor ginjal bukan dari keluarga belakangan sudah lebih berhasil karena adanya obat-obatan baru yang berfungsi agar tubuh tidak menolak kehadiran organ baru tersebut atau terjadi komplikasi akibat infeksi atau timbulnya jamur. Namun, syarat terpenting donor sepert golongan darah sama, tipe jaringan sama serta pembuluh arteri dan vena cocok untuk resipien tetap menjadi persyaratan utama.

Donor ginjal berasal dari anak usia 0 - 5 tahun dikatakan cenderung menghasilkan kegagalan imunologik yang lebih tinggi. Donor dari seseorang di atas usia 55 tahun pun menghasilkan fungsi ginjal transplantasi yang lebih rendah. Sedangkan donor ginjal perempuan cenderung lebih kecil dari ginjal laki-laki, sehingga lebih peka terhadap berbagai trauma proses transplantasi. Donor juga sangat perlu diteliti akan ada tidaknya penyakit menular seperti hipatitis B, C atau bahkan AIDS sebelum diberikan kepada resipien. Bila ada penyakit tersebut tentu tidak memenuhi syarat, sebab si resipien malah bisa sekalian terkena penyakit si donor. Kematian paska transplantasi lebih sering pada penderita yang telah mengalami dialisis lebih darl 2 tahun. Di sini tampak betapa banyak pertimbangan, faktor baik-buruknya seseorang menjadi donor.

Atas prakarsa Presiden Soeharto, dalam waktu dekat akan dibangun sebuah rumah sakit khusus penyakit ginjal dan hipertensi. "Rumah sakit ini harus lain daripada yang lain," kata Sidabutar. "Dengan adanya rumah sakit baru ini, kami tidak menghendaki ketergantungan rumah sakit lain pada rumah sakit ini," tambahnya. Diharapkan rumah sakit lain tetap bisa mengangkat prestasinya dalam pengobatan penyakit ginjal dan hipertensi. Hanya saja di rumah sakit ini nanti selain untuk pelayanan, dipakai pula sebagai pusat penelitian dan pendidikan, khususnya yang ada sangkut paut dekat dengan penyebab utama penyakit ginjal di Indonesia. Kini terdapat sekita:r 50 dokter ahli bedah ginjal, 50 ahli penyakit dalam ginjal serta 20 ahli penyakit ginjal anak di Indonesia.

Fungsi ginjal dalam tubuh kita memang sangat vital. Pabrik zat vital dan penyaring kotoran ini tidak ternilai harganya. Sebab itu sayangilah ginjal Anda! (Nanny Selamihardja)

Tidak ada komentar: