Kamis, 27 Agustus 2009

Padi pun Jadi Kaya Vitamin A

Padi pun Jadi Kaya Vitamin A

ASUMSI bahwa mereka yang makanan pokoknya padi rawan kekurangan vitamin A tampaknya segera terbantah. Para ilmuwan berhasil merekayasa genetika padi untuk meningkatkan level abeta. karoten, substansi yang oleh tubuh diubah menjadi vitamin A. Diharapkan, temuan ini akan membantu meningkatkan kesehatan jutaan anak di negara berkembang. Sebab, kekurangan vitamin A tercatat dialami 124 juta anak di seluruah dunia. Padahal, kekurangan vitamin A bisa mengakibatkan kebutaan dan membuat penderita rentan terserang berbagai penyakit.

"Konsumsi padi sebagai makanan utama meningkatkan kemungkinan defisiensi vitamin A, problem kesehatan umum serius di sedikitnya 26 negara, termasuk negara-negara dengan penduduk paling padat di Asia, Afrika, dan Amerika Latin," tulis para peneliti, yang diketuai Xudong Ye dan Salim AI-Babili, di majalah Science.

Para peneliti, bersama Swiss Federal Institute of Technology di Zurich dan University of Freiburg di Jerman, memasukkan tiga gen ke dalam butir padi. Gen-gen ini memicu padi untuk memproduksi beta karoten, substansi yang diubah menjadi vitamin A di dalam tubuh, dan membuat bulir padi menjadi berwarna keemasan. Menurut para peneliti, endosperma padi yang belum matang rrtemang bisa memproduksi bakal beta karoten. Namun, ia tak bisa memproduksi beta karoten. Gen-gen yang dimasukkan ke bulir padi tadi akan membantu mengubah bakal beta karoten menjadi beta karoten atau provitamin A. (soetyc)

Tulang Sehat dengan Buah dan Sayuran

INI mungkin kabar gembira bagi wanita, terutama yang berisiko mengalami osteoporosis atau keropos tulang. Sebab, yang bisa mencegah keropos tulang tampaknya tak hanya kalsium. Para peneliti mengatakan, bahanbahan yang ditemukan dalam buah dan sayuran -misaInya seng, magnesium, potasium, serat, dan vitamin A- ditemukan bisa menjaga tulang wanita tengah baya tetap kuat dan bebas risiko patab.

"Temuan ini menunjukkan hubungan antara konsumsi buah dan sayuram dengan kesehatan tulang," kata tim peneliti yang diketuai Dr Susan A. New dari Universitas Surrey di Guildford, Inggris. Temuan ini dimuat dalaml American Journal of Clinical Nutrition edisi Januari.

Para peneliti meneliti 62 wanita Skotlandia. Semua responden mengisi kuesioner tentang diet harian mereka, Responden juga menjalani skaning tulang untuk menentulan densitas tulang mereka. Hasilnya? "Konsumsi nutrisi yang ditemukan dalam buah dan sayuran -katakan potasium, beta karoten, vitamin C, dan magnesium- ternyata berkorelasi positif dengan kesehatan tulang," kata para peneliti. Potasium ditemukan memperlambat pengeluaran kalsium dari tubuh sembari meningkatkan tingkat pembentukan tulang. vitarnin C membantu pembentukan tulang pula, sementara magnesium sangat pentinq bagi metabolisme tulang ranqka. (soe/vO

Tidak ada komentar: